loading...
PUSATI NVESTASI
Pusat laba dapat diukur berdasarkan
selisih antara penjualan atau pendapatan dengan pengeluaran. Hasil laba ini
dibandingkan dengan dana operasi yang ditanamkan untuk menghasilkannya.
Terdapat dua metode untuk menghubungkan laba dengan basis
investasi, yaitu:
1. Persentase
hasil atas investasi (Return Of Investment = ROI)
2. Pendapatan
residu (Residual Income)
Serta metode alternative
yang digunakan untuk mengendalikan dana operasi.
A. Struktur Analisis
Pengukuran dana operasi
diperlukan untuk:
1. Menyediakan
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan mengenai dana operasi yang
ditanam dan untuk memotivasi para manajer untuk membuat keputusan yang benar.
2. Mengukur
prestasi divisi sebagai suatu kesatuan ekonomis.
B. Pengukuran Dana Operasi
Ø Kas
(Cash)
Pada umumnya pengendalian uang kas pada perusahaan diatur
secara sentral. Hal ini, dimungkinkan agar penggunaan kas lebih kecil
dibandingkan dikendalikan berdasarkan divisi.
Namun ada alasan-alasan tertentu dimana suatu perusahaan
mencantumkan uang kas dalam jumlah yang lebih tinggi daripada jumlah nominal
yang secara formal yang diperlukan oleh divisi, yaitu:
a. Jumlah
yang lebih besar diperlukan untuk memungkinkan pembandingan antar divisi atau
perusahaan lain
b. Jika
hanya uang kas actual saja yang diperlihatkan, laba yang terlihat pada suatu
divisi akan sangat tinggi dan mungkin akan dapat meyesatkan manajemen puncak
Ø Piutang
Tingkat piutang dapat dipengaruhi oleh syarat-syarat kredit
yang di gunakan. Untuk kepentingan penyerdehanaan, piutang sering dihitung
berdasarkan nilai pada akhir periode. Namun jika divisi tidak dapat
mengendalikan kredit dan penagihan, piutang dapat dihitung atas dasar formula.
Formula ini harus konsisten dengan periode pembayaran normal, misalnya 30 hari
setelah pengiriman barang.
Ø Sediaan
Sediaan biasanya dihitung berdasarkan jumlah pada akhir
periode walaupun nilai rata-rata sepanjang periode secara konseptual lebih
tepat. Beberapa perusahaan mengurangkan hutang dagang dari sediaan atas dasar
bahwa jumlah hutang menunjukkan pembiayaan dari sediaan oleh supplier., dengan
biaya nol divisi., modal perusahaan yang diperlukan untuk sediaan hanyalah
selisih antara jumlah sediaan kotor dengan utang. Adapaun penilaian lain, jika
perusahaan menggunakanmetode LIFO untuk kepentingan akuntansi keuangan, metode
penilaian yang berbeda biasanya digunakan untuk laporan divisi .
Ø Modal
Kerja Secara Umum
Perlakuannya sangat bervariasi, tetapi yang diperlukan
bahwa modal kerja (aktiva lancar) adalah untuk memenuhi kewajiban lancar,
sehingga Manajer Unit Usaha bertanggung jawab untuk mengawasi hutang tersebut.
Ø Harta
Tak Gerak, Pabrik dan Peralatan
Harta tetap dicatat berdasarkan biaya perolehan, dan biaya
ini dihapuskan sepanjang usia penggunaan harta dengan menggunakan mekanisme
penyusutan.
Ø Harta
yang Di Lease
Manajer divisi lebih suka menyewa harta daripada
memilikinya, dalam setiap situasi dimana biaya bunga yang tercakup dalam biaya
sewa lebih rendah daripada biaya modal yang dikenakan kepada basis investasi
divisi.
Ø Harta
Menganggur
Jika memiliki asset yang mengganggur yang dapat digunakan
oleh unit lain, maka unit usaha tersebut boleh mengeluarkan asset dimaksud dari
investasinya sehingga tidak diperhitungkan sebagai penilaian kinerjanya.
Ø Hutang/Kewajiban
Jangka Panjang
Dana-dana yang diperoleh Kantor Pusat diperoleh dari
internal dan eksternal. Hal ini perlu dipertimbangkan untuk dihitung secara
terpisah, karena kadang-kadang pinjaman lebih besar modal. Oleh sebab itu
perhitungan EVA (Economic Value Added) harus dihitung berdasarkan pinjaman yang
berasal dari Kantor Pusat dan bukan dari total aktiva.
Ø Beban
Modal
Tarip beban modal ditentukan oleh Kantor Pusat yang lebih
besar dari tarip pendanaan dengan hutang. Sedangkan total dana yang digunakan
adalah campuran (hutang ditambah modal berbiaya tinggi). Dengan demikian, tarif
tersebut lebih kecil dari pada estimasi biaya modal perusahaan, sehingga EVA
diatas rata-rata unit usaha lebih besar 0.
Jika tarip modal kerja lebih kecil dari pada untuk aktiva
tetap, risiko modal kerja lebih kecil dari pada aktiva tetap, karena dananya
digunakan untuk keperluan jangka pendek.
C. Laba Residu dan ROI
Terdapat dua metode dalam mengukur
prestasi Pusat Investasi. Pertama, pusat investasi diukur prestasinya dengan
menghitung laba yang diperoleh dengan investasinya (investment base).
Perhitungan ini disebut dengan Return on Investmen atau ROI. Kedua,
pengukuran prestasi dilakukan dengan menghitung Economic Value Added (EVA) yang
sering disebut juga sebagai residual income. Keuntungan ROI :
1.
Mendorong Manajer untuk memberikan perhatian yang
lebih luas terhadap hubungan antara penjualan, biaya dan investasi yang
seharusnya menjadi fokus bagi manajer investasi.
2.
Mendorong efisiensi biaya.
3.
Bisa mengurangi investasi yang berlebihan Kelemahan ROI :
1.
Manajer pusat investasi cenderung menolak
investasi yang bisa menurunkan ROI pusat pertanggung jawabannya, walaupun akan
meningkatkan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.
2.
Tendorong Manajer pusat investasi hanya
berpikiran jangka pendek tanpa memperhatikan kepentingan jangka penjang.
Kebaikan Residual
Income :
1. Manajer
pusat investasi cenderung menerima investasi yang menurut ROI tidak
menguntungkan ROI sehingga tidak diterima walaupun secara perusahaan
keseluruhan menguntungkan.
2. Memungkinkan
penggunaan Cost of Capital yang
berbeda-beda pada jenis aktiva.
Kelemahan Residual
Income :
Seperti halnya ROI, Residual Income mendorong hanya
pencapaian jangka pendek, tanpa memperhatikan pencapaian jangka panjang.
D. Analisis Unjuk Kerja Ekonomis
Analisis kinerja dapat menggunakan diagnosis ROI, tehnik
ini tidak akan menimbulkan masalah karena:
-
Analisis dapat membuat penyesuaian-penyesuaian
terhadap data akuntansi bila ia yakin hal ini dapat membuatnya lebih berarti.
Oleh karena itu tidak perlu untuk meyakinkan manajer divisi akan kelayakan
penyesuaian ini, karena mereka tidak akan dituntut untuk
mempertanggungjawabkannya.
-
Hasil-hasil analisis digunakan untuk menentukan
bidang-bidang yang perlu diperhatikan. Tindakan yang akan di ambil disesuaikan
dengan keadaan , tetapi tindakan ini tidak di arahkan untuk memperbaiki ROI,
melainkan untuk memperbaiki arus kas.
E. Alternatif Terhadap Pusat-Pusat Investasi
Alternative yang digunakan adalah
mengenakan bunga hanya untuk harta yang dapat dikendalikan, dan mengendalikan
harta tetap dengan alat yang terpisah.
Harta yang akan dikendalikan pada
pokoknya adalah piutang dan persediaan. Manajemen divisi dapat membuat keputusan
harian yang dapat mempengaruhi tingkat harta ini. Jika keputusan yang diambil
salah, maka akibat yang serius dapat terjadi dengan segera.
Investasi pada harga tetap
dikendalikan dengan proses penganggaran modal sebelum direalisasikan dan dengan
pemeriksaan setelah palaksanaan untuk menentukan apakah arus kas yang
diperkirakan menjadi kenyataan.
Keputusan investasi dikendalikan
pada titik dimana keputusan ini dibuat. Akibatnya, prosedur analisis investasi
modal menjadi sangat penting dalam pengendalian investasi. Sekali investasi
dilakukan, maka ini sudah merupakan biaya tertanam dan seharusnya tidak lagi
mempengaruhi keputusan yang akan datang.
KESIMPULAN
Pusat investasi merupakan
pengukuran hasil laba yang dibandingkan dengan dana operasi yang dimiliki.
Dalam hal ini, terdapat dua metode untuk mengukurnya, yaitu:
1. Persentase
hasil investasi (ROI)
2. Pendapatan
residu
3. Serta
metode alternative yang digunakan untuk mengendalikan dana operasi.
ROI dan residual
income masing-masing memiliki kelemahan dan kekurangan. Pertimbangan untuk
menggunakan metode apa tergantung keputusan senior manajer. Jika kedua metode
tersebut tidak dapat digunakan karena alasan tertentu, maka pihak manajemen
akan mengambila metode alternative untuk melakukan pengukuran dana operasi.
loading...
Comments
Post a Comment