Skip to main content

PENGENALAN INSTRUKSI TIMER DALAM PLC

loading...

Instruksi Timer

·         Timer digunakan sebagai pengatur waktu proses
·         Dapat digunakan sebagai komponen tundaan (delay) [timer on delay]
·         Umumnya merupakan kotak fungsi yang dapat diatur memberikan suatu keluaran kondisi ON setelah selang waktu tertentu
·         Dalam timer terdapat : input, konstanta timer dan output
·         Input berfungsi men-start aktifkan timer untuk mulai menghitung waktu
·         Konstanta timer memberikan nilai berapa lama timer aktif
·         Output memberikan keluaran logika 1 atau 0 bila waktu yang dinyatakan dalam konstanta timer telah tercapai.
·         Instruksi Timer memiliki dua nilai karakteristik yang penting :
o   Accumulated value. Ini adalah nilai yang akan bertambah saat timer berjalan.
o   Preset value. Ini adalah nilai set point dari timer. Saat accumulated value sama atau lebih dari preset value, maka status bit akan berubah.
·         Pada Preset value dan accumulated value Hanya nilai positif yang diijinkan.
·         Terdapat tiga output dari instruksi timer ini (untuk two timer status bits) :
o   EN = Enable, yaitu bit yang aktif saat timer mendapat masukan high
o   TT = Timer Timing, yaitu bit yang aktif saat timer bekerja dan accumulated value belum mencapai preset valu.
o   DN = Done, yaitu bit yang aktif saat accumulated value bernilai sama dengan preset value
·         Maka variabel-variabel yang ada pada instruksi timer adalah :

·         Resolusi dari timer ini adalah 100 mili detik.
·         Terdapat dua instruksi timer yaitu TON (Timer On Delay), TOF (Timer Off Delay) dan RTO (Retentive Timer)
·         Timer On Delay (TON)

o   Instruksi TON mulai menghitung waktu saat kondisi inputnya bernilai true. Selama kondisi input true, timer akan meningkatkan nilai ACC seiring dengan waktunya hingga mencapai nilai PRE. Nilai ACC akan reset saat kondisi input dari timer bernilai false.
o   EN (Enable Bit) : aktif saat timer mendapat masukan
o   TT : aktif saat timer bekerja dan nilai ACC belum sama dengan nilai PRE
o   DN (Done Bit) : aktif saat nilai ACC sama dengan nilai PRE
·         Timer Off Delay (TOF)

o   Jika mendapat input true, nilai ACC TOF akan 0, EN aktif dan DN aktif
o   Jika mendapat input false, nilai ACC TOF akan mulai bertambah, TT aktif dan DN aktif
o   Saat nilai ACC = PR maka EN, TT dan DN tidak aktif


·         Retentive Timer (RTO)

o   Instruksi RTO akan aktif saat kondisi input true. Selama kondisi input true, timer akan meningkatkan nilai ACC seiring dengan waktunya hingga mencapai nilai PRE.
o   Saat kondisi input bernilai false, maka peningkatan nilai ACC akan berhenti (tidak reset). Saat input kembali bernilai true, maka timer akan melanjutkan peningkatan nilai ACC dari nilai sebelumnya yang telah tercapai.
o   Untuk mengembalikan kembali nilai ACC menjadi 0, maka ACC Timer harus di-reset menggunakan instruksi RESET (seperti rung 001 diatas)
o   Jadi RTO hampir sama dengan TON hanya untuk mereset nilai akumulatornya harus mengunakan instruksi RESET
·         Reset (RES)

o   Digunakan untuk mereset nilai ACC dari timer maupun counter.
o   Sewaktu nilai input RES bernilai true, maka akan mereset timer atau counter yang memiliki alamat yang sama dengan instruksi RES

LATIHAN

Timer On Delay (TON)

Dari menu “Simulation” LogixPro, pilihlah I/O Simulator. Buatlah program berikut ini. Masukkan alamat dengan tepat seperti yang terlihat.

Pastikan Anda telah memasukkan bilangan 100 sebagai nilai Preset Timer. Nilai tersebut menyatakan bahwa interval pewaktu adalah 10 detik (karena 100 x 0,1 dimana resolusi timer adalah 100 mili detik atau 0,1 detik).

Download program tersebut. Pastikan saklar I:1/0 terbuka kemudian jalankan program (RUN).
Klik kanan pada instruksi Timer dan pilih “Goto Data Table”. Maka layar “Timer Table” akan muncul.
Catatlah nilai awal EN, TT, DN, PRE dan ACC untuk timer T4:1
Status awal variabel T4:1 (Saklar I:1/0 terbuka)
/EN
/TT
/DN
.PRE
.ACC






Kemudian tutup saklar I:1/0 dan amati adanya penambahan nilai akumulator. Amati juga nilai dari setiap bit EN, TT dan DN.
Setelah nilai akumulator berhenti bertambah (timer berhenti), catat nilai akhir EN, TT, DN, PRE dan ACC.
Status akhir variabel T4:1 (Saklar I:1/0 tertutup)
/EN
/TT
/DN
.PRE
.ACC






Ubahlah status saklar I:1/0 beberapa kali dan amati operasi timer dikedua tabel diatas. Anda pasti mengamati bahwa tipe timer ini adalah non-retentive (tidak bersifat menyimpan). Yang disebut non-retentive (tidak bersifat menyimpan) karena saat inputan T4:1 false, maka akumulator dan 3 bit kontrol akan reset kembali ke nol.

Berdasarkan pengamatan dari program tersebut, seharusnya Anda dapat menyimpulkan karakteristik TON sebagai berikut.
·         Instruksi TON mulai menghitung waktu saat kondisi inputnya bernilai true. Selama kondisi input true, timer akan meningkatkan nilai ACC seiring dengan waktunya hingga mencapai nilai PRE. Nilai ACC akan reset saat kondisi input dari timer bernilai false.
·         EN (Enable Bit) : aktif saat timer mendapat masukan
·         TT : aktif saat timer bekerja dan nilai ACC belum sama dengan nilai PRE
·         DN (Done Bit) : aktif saat nilai ACC sama dengan nilai PRE

Menyusun Seri (Cascade) Timer TON

Tambahkan rung baru yang berupa timer kedua setelah rung pertama sehingga program Anda akan menjadi seperti berikut.


Timer kedua (T4:2) akan aktif ketika status T4:1/DN telah aktif/true. Maka dengan kata lain timer kedua (T4:2) akan aktif setelah timer pertama (T4:1) selesai bekerja. Cobalah program Anda tersebut.
Dalam bagian ini kita hanya menggunakan dua timer, tetapi kita bisa menyusun sebanyak mungkin timer yang kita inginkan.

 Reset Timer Otomatis

Ubahlah mode PLC dalam PGM dan modifikasi rung pertama sehingga program Anda akan menjadi seperti berikut.

Setelah program dimodifikasi, download program ke PLC dan ubah ke mode RUN.
Tutup saklar I:1/0 dan amati jalannya timer. Sekarang timer beroperasi bergantian secara kontinyu. Setelah saklar I:1/0 ditekan timer yang pertama-tama aktif adalah Timer1. Setelah nilai akumulator Timer1 sama dengan nilai presetnya, maka Timer2 mulai aktif. Setelah akumulator Timer2 sama dengan nilai presetnya, maka Timer1 akan reset dan memulai kembali proses tersebut dari awal.

I.2.4       Timer OFF Delay (TOF)

Dalam memprogram PLC Allen Bradley, timer yang biasa digunakan adalah timer TON karena dianggap lebih mudah digunakan dan dimengerti. Tetapi sebagai alternatif, Anda dapat juga menggunakan timer TOF.
Buatlah program berikut ini. Masukkan alamat dengan tepat seperti yang terlihat.

Download program tersebut. Pastikan saklar I:1/0 tertutup kemudian jalankan program (RUN).
Klik kanan pada instruksi Timer dan pilih “Goto Data Table”. Maka layar “Timer Table” akan muncul.
Catatlah nilai awal EN, TT, DN, PRE dan ACC untuk timer T4:1
Status awal variabel T4:1 (Saklar I:1/0 tertutup)
/EN
/TT
/DN
.PRE
.ACC






Kemudian buka saklar I:1/0 dan amati adanya penambahan nilai akumulator. Amati juga nilai dari setiap bit EN, TT dan DN.
Setelah nilai akumulator berhenti bertambah (timer berhenti), catat nilai akhir EN, TT, DN, PRE dan ACC.

Status akhir variabel T4:1 (Saklar I:1/0 terbuka)
/EN
/TT
/DN
.PRE
.ACC






Ubahlah status saklar I:1/0 beberapa kali dan amati operasi timer dikedua tabel diatas. Anda akan mengamati bahwa tipe timer ini adalah non-retentive (tidak bersifat menyimpan) karena Nilai akumulator akan direset ketika kondisi rung adalah true, tidak tergantung dari apakah timer sudah time out atau belum.
Berdasarkan pengamatan dari program tersebut, seharusnya Anda dapat menyimpulkan karakteristik TON sebagai berikut.
·         Jika mendapat input true, nilai ACC TOF akan 0, EN aktif dan DN aktif
·         Jika mendapat input false, nilai ACC TOF akan mulai bertambah, TT aktif dan DN aktif
·         Saat nilai ACC = PR maka EN, TT dan DN tidak aktif.
·         Nilai ACC dan 3 bit kontrol akan reset saat kondisi input dari timer bernilai false.
Timer TOF ini dapat digunakan untuk menyalakan atau mematikan suatu output sertelah rung ladder mati untuk interval waktu preset.

Timer RTO (Timer ON Retentive)

Dari program TOF Anda, gantilah timer TOF dengan timer RTO, dan masukkan rung baru setelah timer yang berisi instruksi XIC (I:1/1) dan Res (T4:1). Program Anda seharusnya akan terlihat sebagai berikut.


Download program tersebut. Pastikan saklar I:1/0 dan I:1/1 terbuka kemudian jalankan program (RUN). Klik kanan pada instruksi Timer dan pilih “Goto Data Table”. Maka layar “Timer Table” akan muncul. Perhatikan bahwa keadaan awal EN, TT, DN, PRE dan ACC untuk timer T4:1 RTO akan sama seperti timer TON.
Kemudian tutup saklar I:1/0 selama 2 atau 3 detik lalu buka lagi.
Perhatikan bahwa timer berhenti ketika masukan timer false tetapi akumulator tidak reset ke 0.
Tutup kembali saklar dan biarkan hingga nilai akumulator sama dengan nilai preset (timer time out). Setelah timer time out, perhatikan status bit kontrolnya.
Buka saklar I:1/0 dan perhatikan status bit kontrolnya. Anda akan melihat bahwa perubahan saklar I:1/0 setelah timer time out tidak mengubah status bit kontrolnya.
Sekarang tutup saklar I:1/1 dan biarkan tertutup, maka akan menyebabkan instruksi Reset (T4:1) menjadi benar.
Cobalah tutup saklar I:1/0 untuk melihat apakah timer akan mulai berjalan kembali. Anda akan melihat bahwa selama instruksi Reset (T4:1) aktif, maka timer T4:1 tidak bisa berjalan.
Agar timer T4:1 dapat berjalan kembali maka instruksi Reset (T4:1) harus dinon aktifkan kembali (buka saklar I:1/1)


Berdasarkan pengamatan dari program tersebut, seharusnya Anda dapat menyimpulkan karakteristik RTO sebagai berikut.
·         Instruksi RTO akan aktif saat kondisi input true. Selama kondisi input true, timer akan meningkatkan nilai ACC seiring dengan waktunya hingga mencapai nilai PRE.
·         Saat kondisi input bernilai false, maka peningkatan nilai ACC akan berhenti (tidak reset). Saat input kembali bernilai true, maka timer akan melanjutkan peningkatan nilai ACC dari nilai sebelumnya yang telah tercapai.
·         Untuk mengembalikan kembali nilai ACC menjadi 0, maka ACC Timer harus di-reset menggunakan instruksi RESET (seperti rung 001 diatas)
·         Instruksi RESET digunakan untuk mereset nilai ACC dari timer
·         Sewaktu nilai input RES bernilai true, maka akan mereset timer atau counter yang memiliki alamat yang sama dengan instruksi RES
Jadi fungsi timer RTO sama dengan fungsi timer TON dengan pengecualian bahwa setelah timer berjalan, maka perubahan masukan timer RTO tidak akan otomatis mereset nilai akumulator timer RTO.

loading...

Comments

POSTINGAN POPULER

MRT, LRT, dan KRL: Apa Bedanya?

Jakarta! Penduduknya sekarang udah lebih dari 10 juta. Belom lagi jutaan lainnya yang dateng tiap hari pake motor, gerobak, dan mobil — yang bikin Jakarta, banyak diprediksi, bakal terancam ngga bisa gerak, pada tahun 2020. Makanya ide bikin transportasi massal, sebenernya udah ada dari  zaman Pak Habibie. Yang akhirnya, setelah sekian lama, baru sekarang transportasi massal baru di Jakarta, bakal mulai beroperasi! Tapi, sebenernya apa itu MRT dan LRT? Apa bedanya mereka sama KRL? Ini Dia Perbedaannya! Oke, kalau dibandingin, dari kecepatannya, jumlah gerbongnya, muatnya bisa berapa, sampai lintasannya… Mereka semua ini jelas beda-beda. Jadi, MRT itu bisa lebih banyak ngangkut orang dan rutenya lebih banyak di pusat kota. Beda sama LRT yang lebih ramping, tapi jalur operasionalnya lebih luas daripada MRT. Sedangkan KRL, karena emang udah dibangun dari lama, bisa ngejangkau banyak orang dan rutenya bisa sampe lu...

DOWNLOAD E-BOOK In situ Characterization of Thin Film Growth (Woodhead Publishing in Materials)

DOWNLOAD In situ Characterization of Thin Film Growth (Woodhead Publishing in Materials) Gertjan Koster ,  Guus Rijnders Year: 2012 Language: English Pages: 289 Disini kami menyediakan banyak e-book gratis untuk anda silahkan klik download atau anda dapat mendonload e-book lainnya di halaman e-book diatas. Berikan komentar dan saran anda seputar situs ini di bagian kolom komentar. Selain itu anda juga dapat mengikuti situs ini agar mudah ditemukan jika suatu waktu anda hendak kembali berkunjung ke situs ini. Untuk mengikuti situs ini silahkan anda klik subscribe di jendela atas terima kasih .............. penulis cara downloadnya : 1. klik DOWNLOAD 2. verifikasi reCAPTHA 3. klik VISIT LINK 4. klik Get Link

SAKADANG PEUCANG JEUNG BUAYA

Sakadang Buhaya keur moyan di sisi walungan. Jol sakadang Peucang. “Rék naon Sakdang Peucang ka dieu? Rék maling cai, nya? Di leuweung euweuh cai. Da halodo banget.” Jawab Peucang, “Kuring mah tara nginum deui cai walungan. Komo ayeuna keur saat. Nya teu ngeunah nya loading... kiruh. Ayeuna mah nginum téh cai kalapa. Nya beresih nya ngeunah. Amis.” “Rék naon atuh kadieu?” cék Buhaya. Omong Peucang, “Tadina mah rék ngalalajoan kulit sampéan. Resep ting gareret, hérang. Komo mun katojo ku panonpoé. Euweuh baé nu kulitna alus saperti kulit sampéan. Ngan geuning bet kotor. Pinuh ku leutak.” Omong Buhaya, “Walungan saat. Kuring teu bisa teuteuleuman pikeun meresihan tonggong.” “Emh, lebar. Kulit saalus-alus jadi kotor. Kumaha mun diberesihan ku kuring” ceuk Peucang. “Nya sukur baé ari daek mah,” jawab Buhaya, “kumaha caranya?”, ceuk Buhaya keneh “Kulit tonggong sampéan dikumbah ku kuring. Tapi caina kudu anu beresih. Tuh di tengah!, ceuk Peucang “Pek atuh. G...

DOWNLOAD E-BOOK Thin Film Analysis by X-Ray Scattering

DOWNLOAD Thin Film Analysis by X-Ray Scattering Mario Birkholz Year: 2006 Language: English Pages: 356 Disini kami menyediakan banyak e-book gratis untuk anda silahkan klik download atau anda dapat mendonload e-book lainnya di halaman e-book diatas. Berikan komentar dan saran anda seputar situs ini di bagian kolom komentar. Selain itu anda juga dapat mengikuti situs ini agar mudah ditemukan jika suatu waktu anda hendak kembali berkunjung ke situs ini. Untuk mengikuti situs ini silahkan anda klik subscribe di jendela atas  terima kasih .............. penulis cara downloadnya : 1. klik DOWNLOAD 2. verifikasi reCAPTHA 3. klik VISIT LINK 4. klik Get Link

REPRESENTASI SINYAL DALAM DOMAIN WAKTU DAN DOMAIN FREKUENSI

MODUL 3 REPRESENTASI SINYAL DALAM DOMAIN WAKTU DAN DOMAIN FREKUENSI I.           TUJUAN Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan sinyal wicara dalam domain waktu dan domain frekuensi menggunakan perangkat lunak                                                                                                                        ...

Menganalisis Bunyi Beep Saat Menyalakan Laptop

spAcer pernahkah kamu mengalami bunyi “beep’” saat kamu menyalakan perangkat laptop atau komputer kamu? Umumnya suara “beep” akan keluar dari laptop atau komputer tiap kali melakukan proses booting sebelum akhirnya laptop atau komputer berhasil masuk kedalam sistem operasi. Namun tahukah kamu pada dasarnya bunyi “beep” bukan tidak sengaja muncul. Bunyi “beep” yang keluar dari perangkat laptop atau komputer kamu merupakan pertanda masalah tertentu yang terjadi pada laptop atau komputer kamu. Analisis suara seperti ini memang seringkali digunakan bagi seorang troubleshooter (penganalisa masalah pada komputer). Bunyi “beep” pendek sekali dapat mengindikasikan bahwa komputer atau laptop kamu berhasil melakukan dan menghidupkan semua komponen yang dibutuhkan untuk prosse boot up sebuah perangkat komputer. Jjika bunyi ini terdengar namun perangkat tidak menyala, cobalah cek monitor kamu. Sedangkan bunyi “beep” pendek 2 kali dapat berarti terdapat masalah pada konfigurasi atau setting CMOS. U...

LANGKAH UTAMA PEMEROGRAMAN, TRNASFER DATA ASSEMBLER DIRECTIVE, OPERASI I/0 PADA PORT

STRUKTUR BAHASA ASMBELER AVR Bahasa yang akan dipakai untuk memperogram mikrokontroler AVR adalah Bahasa assembly AVR. Struktur Bahasa assembly terdiri dari paling banyak empat medan (field), yaitu medan abel, medan kode operasi (mnemonic), medan operand dan medan komentar. Contoh : Mulai :   mov        r16, r17                  :salin data dari register r17 ke register r16 Mulai = label Mov = operand R16, r17 = operand Dan yang palinga kanan adalah komentar ·          Label mewakili alamat intruksi (atau data). Jika program bercabang ke intruksi ini, maka label ini digunakan oleh intruksi branch. Nama label harus diakhiri dengan ttanda titik dua. ·          Mnemonic merupakan operasi yang harus dikerjakan. ·          Operand adalah...

DOWNLOAD E-BOOK A Guide To Chalcogen-Nitrogen Chemistry

DOWNLOAD A Guide To Chalcogen-Nitrogen Chemistry Tristram Chivers Chalcogen-nitrogen chemistry involves the study of compounds that exhibit a linkage between nitrogen and sulfur, selenium or tellurium atoms. Such studies have both fundamental and practical importance. A Guide to Chalcogen-Nitrogen Chemistry examines the role of chalcogen-nitrogen compounds in areas ranging from solid-state inorganic chemistry to biochemistry. The discussion covers fundamental questions concerning the bonding in electron-rich systems, as well as potential practical applications of polymers and materials with novel magnetic or electrical properties. This book is the only account of this important topic to appear in the last twenty-five years, and coupled with its extensive literature coverage of very recent developments, this  comprehensive guide is essential for anyone working in the field. The treatment is unique in providing a comparison of sulfur, selenium and tellurium systems, with ...

DOWNLOAD E-BOOK CCNA Cisco Certified. Network Associate

DOWNLOAD CCNA Cisco Certified. Network Associate Lammle Todd Year: 2006 Language: ru Pages: 576 Disini kami menyediakan banyak e-book gratis untuk anda silahkan klik download atau anda dapat mendonload e-book lainnya di halaman e-book diatas. Berikan komentar dan saran anda seputar situs ini di bagian kolom komentar. Selain itu anda juga dapat mengikuti situs ini agar mudah ditemukan jika suatu waktu anda hendak kembali berkunjung ke situs ini. Untuk mengikuti situs ini silahkan anda klik subscribe di jendela atas  terima kasih .............. penulis cara downloadnya : 1. klik DOWNLOAD 2. verifikasi reCAPTHA 3. klik VISIT LINK 4. klik Get Link

KISI-KISI UJIAN SKD CPNS PERKEMBANGAN HUKUM DI INDONESIA

1.     Pengertian Hukum a.      Hans Kelsen, hukum itu bersifat hierarkis, artinya hukum tidak boleh bertentangan dengan ketentuan yang lebih atas derajatnya. b.      Aristoteles, hukum tertentu pada hukum yang dianut oleh masyarakat yang digunakan atau berlaku untuk anggota masyarakat itu. c.       Grotius, hukum adalah aturan tingkah laku moral yang mewajibkan untuk berbuat benar. d.      M. Mayers, hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan yang menjadi pedoman bagi penguasa Negara dalam melaksanakan tugasnya. e.      Immanuel Kant, hukum adalah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang lain, menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan. f.        U...