loading...
Informasi
Informasi bukanlah hanya sekadar
berita yang dapat beragam, mulai dari informasi yang keliru sampai ke informasi
yang tidak berguna sampai ke informasi yang bermanfaat. Untuk kebanyakan
kepentingan Sistem Pengendalian manajemen, informasinya terbatas hanya
informasi yang berguna.
Kita terus menerus mengembangkan informasi baru melalui
proses-proses baru dan mengkomunikasikannya dengan metode-metode baru. Mereka
yang mengembangkan dan menggunakan Sistem Pengendalian Manajemen sebagai sarana
unutk mendapatkan, menggunakan, dan mengirimkan informasi.
A.Hakekat informasi
Informasi bukanlah sekedar berita
yang dapat beragam mulai dari informasi yang keliru sampai ke informasi yang
tidak berguna sampai ke informasi yang bermanfaat. Untuk kebanyakan
kepentingan, dan tentu saja sejauh kepentingan sistem pengendalian manajemen,
informasi terbatas hanya informasi yang berguna.
Kita perlu membedakan antara
informasi yang terkait dengan konsep data, pengetahuan, dan kebijaksanaan untuk
menjelaskan hakekat informasi dan penyampaiannya.
1. Data
bedanya dengan informasi adalah bahwa data merupakan fakta dan statistik
dalam bentuk
kumpulan sinyal dan simbol yang tidak berkaitan dengan penggunaan macam apapun
dan belum ditafsirkan. Data adalah bahan mentah yang menjadi dasar untuk
mengembangkan informasi. Pengelolaan data adalah operasi yang dilakukan untuk
mengubah sekumpulan data menjadi informasi, atau mengubah data yang terkumpul
ke dalam berbagai bentuk. Informasi adalah data yang telah disaring, ditata,
dianalisis, disampaikan dalam bentuk yang berguna untuk mencapai tujuantujuan
organisasi.
Baik data maupun informasi
biasanya disampaikan dalam bentik isyarat atau simbol , tetapi jika data dapat
dikirimkan dalam bentuk sintaksis tanpa mempedulikan maknanya, informasi
haruslah dikirimkan dan disampaikan dalam bentuk semantik (mempunyai makna)
atau pragmatik (mempunyai makna dan bersifat memotivasi).
2. Pengetahuan
seperti ditunjukan oleh kata
dasarnya “tahu,” mengacu pada akumulasi informasi baik yang tersimpan secara
mental dalam benak seseorang maupun yang tersimpan dalam suatu wadah (basis)
pengetahuan yang ada dalam kendali yang bersangkutan. Merawat basis pengetahuan
yang berguna dimana informasi yang usang selalu disingkirkan sampai batas
tertentu merupakan tugas dari penggunanya dan tidak sesuai untuk sistem
pengendalian manajeman.
3. Kebijaksanaan
mengacu pada kata bijak (arif), dan meskipun ini memang memanfaatkan
pengetahuan, kata
ini memiliki landasan yang lebih luas dan menyeluruh ketimbang sistem
pengendalian manajemen yang biasa. Dari sinilah muncul tindakan-tindakan
kreatif, judgment dan komprehensif.
C. West Churchman mendefinisikan
informasi sebagai “rekaman pengalaman yang berguna untuk pengambilan
keputusan”. Dalam organisasi, informasi datang dalam berbagai bentuk, baik
kuantitatif maupun kualitatif, sehingga seringkali sukar untuk menentukan mana
rekaman pengalaman yang berguna untuk pengendalian manajemen. Mempertimbangkan
tiga karakteristik dasar yang dominan dari informasi yang saling tumpang tindih
akan membantu kita dalam mengembangkan sistem pengendalian manajemen.
1. dari
segi pandangan system pengendalian manajemen, definisi informasi yang paling
berguna adalah bahwa ia merupakan produk yang mengurangi ketidak-pastian
mengenai tindakan apa yang perlu dilakukan terdahulu yang pernah diambil.
2. dapat
berfungsi sebagai suatu fungsi penyadar (awareness function). Bilamana sistem
pengendalian manajemen bertanggung jawab untuk berkontribusi bagi pengembangan
strategi organisasi, di samping tanggung jawab utamanya memastikan pelaksanaan
strategi,
3. berfungsi
sebagai suatu fungsi evaluasi. Ini relevan dengan aspek dari sistem
pengendalian manajemen yang direncanakan dan hasil yang di harapkan tercapai.
Ketiga karakteristik ini merupakan konsep dasar yang berguna dalam
mengidentifikasi
macam informasi yang harus dikembangkan dan didistribusikan oleh sistem
pengendalian manajemen. Sistem pengedalian manajemen dapat saja menyediakan
informasi tertentu yang berguna bagi pengguna dalam menggunakan strategi,
tetapi dalam mengembangkan informasi untuk melihat pelaksanaan strategilah
ketiga karakteristik dari informasi tersebut di atas menjadi pedoman untuk
memilih ukuran prestasi yang sesuai.
B. Nilai informasi
Misalkan ada sebuah perusahaan
minyak yang dapat membeli hak pengeboran di suatu wilayah seharga $10 juta, dan
perusahaan ini yakin bahwa investasi $10 juta ini akan bermanfaat jika wilayah
tersebut mengandung sedikitnya lima juta barrel minyak mentah. Perusahaan ini
tidak pasti mengenai berapa banyak sesungguhnya kandungan minyak di wilayah
itu, tetapi perusahaan dapat mengurangi ketidak-patian ini dengan mencari
informasi tambahan. Teori informasimenguraikan suatu teknik untuk menentukan
nilai dan memutuskan berapa banyak perusahaan seharusnya membayar untuk
informasi tambahan. Teknik ini biasanya diuraikan dalam konteks masalah yang
menyangkut pemercontohan (sampling), dan jumlah yang dapat dibayarkan
perusahaan dinamai nilai harapan dari informasicontoh (expected value of sample
information).
Secara lebih umum, ancangan teori
informasi dapat digunakan untuk menguraikan sifat dari sistem informasi yang
optimal bagi suatu perusahaan. Dalam sistem yang optimal, selisih total antara
nilai harapan informasi yang diberikan oleh sistem dan biaya untuk mendapatkan
informasi ini adalah maksimal.
Ada keterbatasan dalam
pengguanaan teori informasi di atas dalam kenyataan. Masalah yang mendasar
adalah bahwa nilai harapan dari informasi bergantung pada pernilaian (judgment)
pengambilan keputusan. Teori informasi memberikan teknik untuk memeriksa
penilaian pengambil keputusan mengenai berapa nilai informasi tambahan yang
demikian, tetapi teknik ini membutuhkan identifikasi tentang probabilitas
subyektif dari pengambilan keputusan dan perasaan kebutuhannya. Untuk
mengidentifikasi ini, dialog yang panjang lebar antara pengambil keputusan
dengan analis keputusan, dan hasilnya palingpaling hanya bersifat tentatif.
Untuk kepentingan pengendalian
manajemen, pembahasan tentang teori informasi ini hanya memberikan gambaran
umum yang berguna yang sebenarnya dapat pula diperoleh melalui logika akal
sehat biasa. Gambaran umum ini mengatakan bahwa kegunaan informasi adalah
mengurangi ketidak-pastian pengambilan keputusan mengenai “kenyataan
sebenarnya” (situasi aktual dalam kenyataan) dan menunjukan bahwa nilai
informasi tambahan haruslah melebihi biayanya. Teori informasi ini membantu
dalam menganalisis sistem informasi meskipun seandainya nilai informasi tidak
dapat diukur.
C.Informasi Pengendalian Manajemen
Dalam Pengendalian manajemen,
informasi digunakan untuk perencanaan, koordinasi, dan evaluasi. Beragam jenis
informasi dibutuhkan untuk masing-masing kegiatan dan dalam masing-masing
kegiatan informasi yang relevean bergantung pada situasi, lingkungan, perilaku
yang diinginkan, serta biaya dan nilai informasi. Ada beberapa sifat informasi
yang berguna bagi system pengendalian manajemen :
1. Informasi
untuk perencanaan
Informasi yang membantu untuk
perencanaan adalah informasi yang berorientasi ke masa depan dan sebagian besar
dari informasi ini diperoleh dari sumber-sumber luar, meskipun pengalaman masa
lalu organisasi jelas merupakan titik tolak dalam merencanakan kegiatan masa
depan.
Sistem pengendalian manajemen
harus di desain sedemikian hingga sistem ini mampu memantau lingkungan dengan
baik dan memunculkan gagasan-gagasan mengenai peluang-peluang baru dari setiap
orang dalam organisasi. Pada dasarnya, sistem pengendalian manajemen hendaknya
mengumpulkan informasi dari sumbersumber seperti:
a. Catatan
harian intern tentang kegiatan-kegiatan organisasi (akuntansi, pemasaran, dan
produksi).
b. Kegiatan-kegiatan
pesaing (perikanan, statistic biaya).
c. Perkembangan
dalam industri (penyempurnaan produk, produk,dan jasa baru).
d. Tindakan
pemerintah (kebijakan, perjanjian, keputusan pengadilan, peraturan).
e. Keadaan
ekonomi secara umum (tingkat harga, kegiatan-kegiatan ekonomi, pengeseran
permintaan).
2. Informasi
untuk koordinasi
Informasi untuk koordinasi
sebagian besar berupa informasi yang mengurangi ketidakpastian. Untuk
mengurangi ketidakpastian para karyawan mengenai apa yang harus dikerjakan dan
kapan melakukannya serta bagaimana melakukan secara efisien dan efektif,
informasi koordinasi harus setepat mungkin. Informasi koordinasi meliputi
hal-hal seperti anggaran dan standar yang rinci, petunjuk prosedur kerja,
rumusan tujuan organisasi dan sasaran sub-unit, wewenang dan tanggung jawab,
pedoman kebijakan, serta berbagai rencana terinci. Informasi koordinasi harus
presisi, tepat waktu, dan sifat memotivasi untuk memastiakan tercapainya unjuk
yang efisien dan selaras oleh kelompok kerja.
Secara keseluruhan, sistem pengendalian manajemen didesain untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk koordinasi bagi para
anggota organisasi secara tepat waktu guna menjamin tercapainya tujuan-tujuan
organisasi. 3. Informasi untuk
evaluasi
Gambar di atas adalah diagram
proses pengendalian manajemen secara keseluruhan. Diagram ini memberikan
landasan untuk menjelaskan macam informasi yang berguna dalam pengendalian
manajemen umumnya, dan dalam sistem pengendalian manajemen khususnya.
Proses pengendalian manajemen
diawali dengan persiapan rencana-rencana yang, jika dilaksanakan sampai
selesai, akan membantu pencapaian tujuan organisasi. Rencana-rencana ini dibuat
dengan mengingat strategi-strategi yang diputuskan dalam proses perencanaan
strategi. Ini dinyatakan dalam bentuk proyek, program, anggaran, sasaran,dan
bentuk-bentuk lain.
Setiap manajer pusat tanggung
jawab mengunakan rencana organisasi sebagai pedoman bagi operasinya, termasuk
perencanaan tugas. Rencana organisasi yang komprehensif bukanlah pedoman yang
lengkap, karena operasi pusat seharusnya tanggung jawab juga dipengaruhi oleh
informasi dari sumber luar maupun dalam.
Informasi unjuk kerja
Pengukuran unjuk kerja adalah
kunci perngawasan dan pengendalian manajeman yang efektif atas orang-orang
dalam organisasi. Tujuan pengukuran unjuk kerja adalah meminimalkan kerugian
dan member ganjaran terhadap unjuk kerja yang baik dengan memberikan unjuk
kerja aktual dengan unjuk kerja yang diinginkan.
Informasi untuk kerja difokuskan
pada bidang-bidang hasil pokok (key result areas) dan pada pengembangan
ukuran-ukuran untuk kerja yang sesuai. Proses mengembangkan informasi unjuk
kerja secara konseptual bersifat lebih langsung. Data tentang unjuk kerja
aktual dikumpulkan selama pelaksanaan operasi.
Unjuk kerja yang baik tidak
selalu berarti bahwa unjuk kerja aktual sesuai dengan rencana. Informasi baru,
yang datang setelah rencana disusun, mungkin menunjukan bahwa penyimpangan dari
rencana semula perlu dilakukan. Unjuk kerja yang baik adalah unjuk kerja yang
konsisten dengan tujuan organisasi. Jika rencana semula tidak mencerminkan
tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan yang, dalam kondisi berjalan, menjamin
tercapainya tujuan ini, mengesampingkannya dapat dibenarkan.
System informasi pengendalian
Pengendalain manajemen didefinisikan sebagai proses
mengarahkan kegiatankegiatan dari seperangkat variable (manusia) untuk mencapai
tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan. Dalam sistem pengendalain manajemen
ada dua bentuk pengarahan: sebelum kegiatan atau disebut pengendalain preventif
dan setelah kegiatan atau pengendalian korektif. Pengarahan sebelum kegiatan,
kadang-kadang dinamai umpan muka (feedforward), menggunakan informasi
instruksional dan motivasional dalam bentuk anggaran, standar, dan printah
untuk memberitahu orang apa yang harus dikerjakan, bagaimana melakukannya,
serta imbalan yang akan diterima jika itu dilakukan dengan baik. Pengarahan
setelah kegiatan menggunakan informasi umpan balik (feedback) tentang unjuk
kerja aktual untuk dibandingkan dengan unjuk kerja yang direncanakan atau
diharapkan guna mengidentifikasi bidang-bidang yang unjuk kerjanya perlu
diperbaiki melalui pendidikan, pengertian, atau metode-metode motivasional
lainnya.
D.Laporan Motivasional dan laporan Ekonomi
Ada dua macam laporan evaluasi.
Yang pertama dimaksudkan untuk melaporkan unjuk kerja (prestasi) pribadi, dan
yang kedua untuk melaporkan unjuk kerja ekonomi suatu unit. Karena macam yang
pertama dimaksudkan untuk memotivasi manajer, seringkali dinamai laporan motivasional.
1. Laporan
evaluasi motivasional membandingkan unjuk kerja aktual suatu tanggung jawab
dengan apa yang seharusnya dicapai pusat tersebut dalam kondisi yang ada.
Layaknya, anggaran menyatakan komitmen manajer untuk mencapai unjuk kerja
tertentu, dan laporan evaluasi motivasional memperlihatkan seberapa baik
mewujudkan komitmen ini.
2. Laporan
ekonomi tentang suatu unit organisasi, semisal divisi, didesain untuk
memperlihatkan seberapa baik pusat tanggung jawab berprestasi sebagai suatu
kesatuan atau wadah ekonomi. Laporan ekonomi biasanya menyajikan semua biaya
dari pusat tanggung jawab yang bersangkutan, sedangkan laporan motivasional
hanya menyajikan elemen-elemen biaya yang dapat dikendalikan manajer.
Laporan motivasional mungkin menunjukan bahwa manajer yang
bertanggung jawab melaksanakan tugasnya dengan sangat baik, sesuai dengan
situasi yang ada tetapi jika analisis ekonomi memperlihatkan bahwa pusat
tanggung jawab ini tidak memberikan kontribusi yang memadai bagi tujuan
perusahaan, tindakan perbaikan bagaimana pun tetap diperlukan.
Standar Evaluasi
Standar yang digunakan untuk
membandingkan unjuk kerja aktual harus dikembangkan secara cermat. Standar ini
harus diturunkan dari tujuan atau sasaran organisasi dan harus konsisten.
Standar-standar yang saling bertentangan atau standar yang tidak presisi yang
tidak dipahami dengan baik bukanlah standar yang efektif untuk mengevaluasi
orang atau organisasi.
Dalam sistem pengendalian
manajemen ada tiga jenis standar formal yang digunakan dalam evaluasi laporan
kegiatan-kegiatan aktual :
1. Standar
yang telah ditentukan sebelumnya atau anggaran
Jika disiapkan
dan dikoordinasikan dengan cermat, ini merupakan standar yang bagus. Ini
merupakan dasar untuk membandingkan unjuk kerja aktual di banyak perusahaan.
Tetapi jika angka-angka anggaran dikumpulkan secara ceroboh, jelas ini tidak
merupakan dasar perbandingan yang andal.
2. Standar
historis adalah catatan unjuk di masa yang lalu. Hasil-hasil bulan berjalan
dapat dibandingkan dengan hasil-hasil bulan yang lalu atau dengan hasil bulan
yang sama tahun yang lalu. Standar ini mengandung dua kelemahan besar :
a. Keadaan
di antara kedua periode yang dibandingkan telah berubah sehingga hasil
perbandingan dapat memberikan gambaran yang keliru, dan
b. Unjuk
kerja periode sebelumnya mungkin tidak begitu baik.
Terlepas dari
kelemahan ini, standar historis digunakan dibanyak perusahaan, seringkali
karena standar yang telah ditentukan sebelumnya yang dianggap pantas tidak
tersedia.
3. Standar
eksternal
Standar yang
diturunkan dari unjuk kerja pusat tanggung jawab yang lain atau perusahaan yang
lain.
Keterbatasan standar
Perbedaan antara unjuk kerja
aktual dengan standar hanya bermakana jika ini diturunkan dari standar yang
sahih (valid). Walaupun dengan mudah kita dapat mengelompokkan selisih atau
penyimpangan ini ke dalam penyimpangan
yang menguntungkan (favorable) dan penyimpangan yang tak menguntungkan
(unfavorable). Ada dua kemungkinan sebabnya:
a. Standar
tidak ditetapkan secara semestinya, atau
b. Walaupun
ditetapakan secara benar menurut keadaan pada suatu waktu tertentu, perubahan
keadaan dapat menyebabkan standar itu tidak berlaku lagi.
Langkah penting
pertama dalam analiasis penyimpangan (varian) adalah penelitian mengenai
kesahihan standar.
Biaya terancang (engineered cost) dan biaya diskresioner
(discretionary cost). biaya terancang adalah biaya yang pasti, yang sudah dapat
diperkirakan besarnya sebelum terjadi, misalnya biaya bahan langsung dan biaya
tenaga kerja langsung untuk sepasang sepatu. Biaya diskresioner adalah
pos-posbiaya yang jumlahnya tidak tetap (fixed) atau tidak langsung melainkan
dapat berubah-ubah menurut pertimbangan (discretion) manajer pusat tanggung
jawab tidak ada cara yang andal untuk menetapkan berapa besar biaya seharusnya.
Dalam mengevaluasi unjuk kerja pusat tanggung jawab, biaya terancang dibedakan
dengan biaya diskresioner.
E. Cakupan informasi pengendalian
Secara konseptual, cangkupan
informasi pengendalian manajemen tidak ada batasnya secara formal. Ia dapat
meliputi segala macam informasi, sepanjang nilainya lebih daripada biaya yang
diperlukan untuk mendapatkannya, sepanjang ia berguna untuk mencapai tujuan
organisasi yaitu memastikan tersusunnya sistem pengendalian manajemen yang
ekonomis, efektif dan bermakna. Informasi dapat datang dari luar, tetapi
sebagian besar berasal dari sumber dalam. Manfaat informasi ini bergantung pada
bagaiman, dimana, dan kapan informasi tersebut didistribusikan.
loading...
Comments
Post a Comment