loading...
a) Hukum III Newton
Gambar di bawah
ini menunjukkan seorang anak yang duduk di papan yang beroda menarik secara
tidak langsung tali yang kuat pada sebuah dinding. Ia beserta papan yang
didudukinya itu bergerak ke arah dinding, padahal ia memberikan gaya yang
arahnya menjauhi dinding.
Gambar.5: Seorang anak menarik tali yang terikat pada dinding.
Telah diketahui
bahwa setiap benda yang mendapat gaya akan bergerak searah dengan gaya itu.
Kesimpulan yang kita peroleh : ada gaya penggerak yang arahnya sama dengan arah
anak itu bergerak. Gaya penggerak ini dikenal sebagai gaya reaksi (F’) dari
gaya tarik tangan anak itu
sebagai gaya aksi (F). Maka dapat dibuat kesimpulan: Untuk setiap aksi
terdapatlah reaksi yang besarnya sama dan arahnya berlawanan.
”Apabila suatu benda mengerjakan gaya pada benda
lain, maka benda yang ke dua ini mengerjakan pada benda pertama gaya yang sama
besarnya tetapi arahnya berlawanan. (Hukum III Newton tentang gerak)”
Marilah kita
tinjau beberapa keseimbangan. Dalam tinjauan ini kita membatasi diri pada
gaya-gaya yang sebidang. Sebuah buku terletak di meja. (gambar). Jika massa
buku 1kg maka beratnya w = 9,8 Newton. Karena ternyata buku itu terletak diam
di meja, maka harus ada gaya lain yang bekerja pada buku itu yang segaris kerja,
sama besarnya dan berlawanan arahnya den gan w.
Gambar 6. Gaya aksi-reaksi yang terjadi pada bola di atas meja
Gaya ini
ditimbulkan oleh meja pada buku itu; gaya ini biasanya disebut gaya normal (N)
karena tegaklurus bidang sentuh persekutuan. Jika W ditafsirkan sebagai gaya
yang bekerja pada meja yang ditimbulkan oleh buku (aksi), maka N adalah gaya
yang bekerja pada buku yang ditimbulkan oleh meja (reaksi).
Berdirilah Anda
di dekat dinding, kemudian dorong dinding tersebut dengan tangan, apa yang Anda
rasakan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Sir Isaac Newton memberikan suatu
jawaban.
Jika anda
mengerjakan gaya tersebut pada sebuah benda, benda itu akan mengerjakan gaya
pada anda yang sama besarnya, tetapi dengan arah yang berlawanan. Pernyataan
tersebut terkenal sebagai Hukum III Newton, atau sering disebut sebagai hukum
aksi-reaksi. Semakin besar gaya aksi yang Anda berikan pada dinding semakin besar
pula gaya reaksi.
b) Penerapan Hukum Newton
Berikut ini
akan dibahas beberapa contoh penerapan Hukum Newton dalam kehidupan
sehari-hari.
1. Gaya Tekan Kaki pada Alas Lift
Tinjaulah
seorang siswa yang berada di dalam sebuah lift yang diam. Oleh karena lift
diam, percepatannya nol (a = 0), berarti berlaku keseimbangan gaya.
F = ma
N – mg = 0
dengan mg = w
F = 0
berarti: N – w
= 0 (secara vektor) sehingga besarnya,
N = w
…............................................................................
(1.4)
Sebagai acuan,
gaya normal N dan gaya berat w ini disebut juga sebagai gaya keseimbangan.
Persamaan (1.4) juga berlaku jika lift bergerak dengan percepatan tetap ke atas
ataupun lift bergerak dengan percepatan tetap ke bawah, mengapa demikian?
Perhatikan
Gambar (7)! Seorang siswa berada di dalam sebuah lift yang sedang bergerak ke
atas dengan percepatan a Sebagai acuan, gaya-gaya searah dengan gerak lift
adalah positif dan yang berlawanan dengan arah gerak lift adalah negatif.
Gambar 7: Seorang anak berada di dalam lift yang bergerak ke atas dengan percepatan
a
Menurut
Hukum II Newton :
F = ma
N – mg = ma
N = mg +
ma ………………………………………………………..(1.5)
Atau
W’ = mg +
ma............................................................(1.6)
Selanjutnya,
perhatikan gambar (8)!
Gambar 8: Seorang anak berada di dalam lift yang bergerak ke bawah
dengan
percepatan a
Seorang siswa
berada di dalam sebuah lift yang sedang bergerak ke bawah dengan percepatan a
dengan menggunakan penalaran yang sama seperti saat lift bergerak ke atas akan
didapatkan berat beban (mg) adalah positif dan gaya normal (N) adalah negatif. Oleh karena gaya berat searah dengan arah
gerak lift, sedangkan gaya normal
berlawanan,
berlaku:
F = ma
mg - N = ma
N = mg –
ma…………………………………………………..(1.7)
Atau
W’ = mg –
ma…………………………………………………..(1.8)
Dari pembahasan
di atas, diperoleh gaya-gaya searah dengan gerak lift adalah positif, sedangkan
gaya-gaya yang berlawanan arah dengan arah gerak lift adalah negatif. Seperti
yang ditunjukkan pada saat lift bergerak ke atas maka gaya normal (N) adalah
positif, sedangkan mg adalah negatif. Sebaliknuya, jika lift bergerak ke bawah,
gaya mg menjadi positif dan gaya normal (N) menjadi negatif.
Apabila lift
bergerak dipercepat ke atas, gaya normal bertambah. Sebaliknya, gaya normal
akan berkurang pada saat lift bergerak dipercepat ke bawah. Apa yang akan
terjadi jika lift bergerak dipercepat ke atas atau ke bawah?
Contoh soal 4
Seseorang
bermassa 50 kg berdiri di dalam lift yang sedang bergerak ke atas dengan
percepatan 5 ms-2. Jika percepatan gravitasi bumi adalah g = 10 msˉ², berapakah
gaya tekan kaki orang tersebut pada alas lift itu?
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan (1.5)
N = mg + ma
= (50kg) (10msˉ²) + (50kg) (5msˉ²)
= 750 newton
Jadi, gaya tekan kaki orang tersebut pada
alas lift adalah 750 newton.
2. Gerak Benda pada Bidang Miring
Anda telah mempelajari sebuah benda yang
disimpan di atas meja tidak akan jatuh. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya
lain yang bekerja selain gaya berat (w = mg), yaitu gaya normal (N). Arah gaya
normal ini tegak lurus bidang sentuh.
Perhatikan gambar (9)! Sebuah balok
bermassa m ditempatkan pada bidang miring licin.
Gambar 9: Benda berada pada bidang miring
Misalkan,
diambil sumbu miring –x dan sumbu –y tegak lurus bidang miring. Komponen gaya
berat (w = mg) pada:
Sumbu -x:
wx = mg sin θ………………………………………….(1.9)
Sumbu –y:
wy = mg cos θ.……………………………… ………(1.10)
Oleh
karena Fy = 0, dari uraian gaya-gaya
diperoleh gaya normal (N), yaitu
N -
mg cos θ = 0
N =
mg cos θ
.………………………………………………..(1.11)
Gaya yang
menyebabkan balok bergerak adalah gaya yang sejajar dengan bidang miring, yaitu
gaya mg sin θ.
F =
mg sin θ
.............................................................................(1.12)
Percepatan
yang dialami oleh balok yang terletak pada bidang
miring licin
menjadi :
Fx = ma…………………………………...………………..…….(1.13)
dari persamaan
(1.12) dan (1.13) diperoleh :
a = g sin θ........................................................................................(1.14)
Contoh soal 5
Sebuah balok
ditempatkan pada bidang miring licin. Sudut kemiringan bidang dan horizontal
adalah 30o. Jika panjang bidang miring adalah 10 meter, tentukanlah waktu yang
dibutuhkan oleh benda tersebut saat tiba di ujung bidang miring!
Penyelesaian
Diketahui: θ =30o, s = 10 meter
Percepatan yang
dialami benda adalah
a = g sin θ
a = (10 msˉ²)
sin 30o
a = (10msˉ²)
(0,5)
a = 5msˉ²
Waktu yang
diperlukan oleh benda untuk sampai diujung bidang miring.
loading...
Comments
Post a Comment