Skip to main content

Mengenal dan memahami prinsip dasar USART, menampilkan data simulasi ke komputer, Interfacing dengan Komputer

loading...

Mengenal dan memahami prinsip dasar USART, menampilkan data simulasi ke komputer, Interfacing dengan Komputer

USART (Universal Synchronous Asynchronous Receiver Transmitter)
Merupakan teknik komunikasi antara mikrokomputer (PC) dengan sistem lain seperti mikroprosesor atau mikrokontroler baik secara sinkron atau asinkron dengan pengiriman secara serial, yaitu pentransferan data bit demi bit sampai membentuk satu frame data yang diawali dengan start bit dan diakhiri dengan stop bit.  
Komunikasi data serial secara sinkron merupakan bentuk komunikasi data serial yang memerlukan sinyal clock untuk sinkronisasi, sinyal clock tersebut akan tersulut pada setiap bit pengiriman bit yang pertama dengan perubahan bit data yang dapat diketahui oleh penerima dengan singkronisasi melalui sinyal clock.
Sedang komunikasi asinkron adalah suatu komunikasi data serial yang tidak memerlukan sinyal clock sebagai sinkronisasi. Namun pengiriman data ini harus diawali dengan start bit dan diakhiri dengan stop bit. Sinyal clock merupakan baud rate dari komunikasi data yang dibangkitkan oleh masing-masing baik penerima maupun pengirim data dengan frekwensi yang sama, jika nilai baud rate berbeda maka tidak akan pernah terjadi komunikasi.
Prinsipnya yaitu bahwa penerima hanya perlu mendeteksi start bit sebagai awal pengiriman data, selanjutnya komunikasi data terjadi antar dua buah shift register yang ada pada pengirim maupun penerima. Setelah 8 bit data diterima, penerima akan menunggu adanya stop bit sebagai tanda bahwa 1 byte data telah dikirim dan penerima dapat siap untuk menunggu pengiriman data berikutnya.
Pada aplikasi proses komunikasi asinkron ini selalu digunakan untuk mengakses komponen-komponen yang mempunyai fasilitas UART ( Universal Asynchonous Receiver/Transmiter) seperti pada port serial PC atau port serial mikrokontroler lain. Format data komunikasi Asinkron diperlihatkanpada gambar berikut:
Komunikasi Asinkron
Pada komputer sudah disediakan port serial agar dapat berhubungan dengan perangkat luar (pengubah level tegangan – dan + lebih dari 12 V menjadi level TTL 5V), yaitu dengan menyediakan interface 232 (RS 232) dan RS 485, sekaligus sebagai pengirim dan penerima data secara serial.        Transfer data secara serial dapat berlangsung secara sinkron dan asinkron, sedangkan  IBM PC XT/AT hanya menyediakan interface serial dengan mode asinkron (bergantian). Terminal atau konektor yang digunakan untuk mengkonversi level tegangan biasa disebut DB9, seperti pada gambar berikut:
Pin-Pin Port Serial

9 Pin
25 Pin
Keterangan
1
8
Data Carrier Detect
2
3
Received Data
3
2
Transmitted Data
4
20
Data Terminal Ready
5
7
Sinyal Ground
6
6
Data Set Ready
7
4
Request To Send
8
5
Clear To Send
9
22
Ring Indicator

 
Selain konektor RS-232, pada komputer juga menyediakan konektor jenis DB25 dengan definisi masing-masing pin diperlihatkan pada tabel berikut:







Tabel 12-1  Fungsi Pin Port Serial
1.                  DCD (Data Carier Detect)
Sinyal DCD dikirimkan dari PC ke modem, mengindifikasi bahwa modem telah menerima sinyal pembawa dari sebuah modem saluran telepon jarak jauh.
2.                  RXD (Receive Data)
Sinyal RXD adalah sinyal data yang diterima dari perangkat lainnya. Diakhir perangkat lain, sinyal ini didapat dari sinyal TXD (Transmit data). Harus diketahui bahwa sinyal TXD dan RXD, bersama ground, mereka hanya menghendaki saluran untuk komunikasi data. Semua saluran yang lain digunakan untuk mengontrol atau handshaking.
3.                  TXD (Transmit Data)
Sinyal TXD adalah sinyal data actual yang dikirimkan dari satu perangkat ke perangkat lainnya. Sinyal ini masuk ke RXD yang berhubungan dengan pin RXD konektor itu.
4.                  DTR(Data terminal ready)
Sinyal DTR dikirimkan dari PC ke modem , mengindikasikan bahwa PC memiliki daya untuk digunakan .
5.                  SG (Sinyal Ground)
6.                  DSR (Data set ready)
Sinyal DSR dikirimkan dari modem ke PC , mengindikasikan bahwa modem siap digunakan dengan demikian sinyal ini mengindikasikan bahwa modem memiliki kekuatan mempergunakan dan menginisialisasi sendiri (internal setup).
7.                  RTS (Request to send)
Sinyal RTS adalah output PC kesebuah modem untuk menginikasikan bahwa modem bisa mengirim data ke PC.
8.                  CTS (Clear to send)
sinyal CTS adalah output modem ke PC utuk mengindikasikan bahwa modem bisa mengirim data ke PC.
9.                  RI (Ring indicator)
Sinyal RI dikirimkan modem ke PC untuk mengindikasikan bahwa panggilan telepon datang , sinyal ini ekivalen dengan suara telepon secara kelistrikan. Ketika PC menerima sinyal ini, biasanya mengirim interrupt untuk mengaktifkan program atau menyalurkan jawaban masuknya panggilan.

 Secara deskriptif, RS 232 adalah sebuah IC Transmiter dan Receiver interface yang membutuhkan tegangan +5v. Memiliki 2 pasang pin untuk transmitter, serta 2 pasang pin untuk receiver . RS  232 juga memiliki fungsi mengubah tegangan menjadi tegangan TTL. yang dibutuhkan oleh mikrokontroler dalam pentransferan data serial, seperti gambar berikut: 
(a) Pin RS232  (b) diagram blok internal RS232

Standard RS232 ditetapkan oleh Electronic Industry Association dan Telecomuni­cation Industry Association pada tahun 1962. Nama lengkapnya adalah EIA/TIA-232 Interface Between  Data Terminal Equipment and Data Circuit- Terminating Equipment Employing Serial Binary Data Interchange. Ada 3 hal pokok yang diatur standard RS232, antara lain adalah: 1) Bentuk sinyal dan level tegangan yang dipakai. 2) Penentuan jenis sinyal dan konektor yang dipakai, serta susunan sinyal pada kaki-kaki di konektor. 3) Penentuan tata cara pertukaran informasi antara computer dan alat-alat pelengkapnya.

Penerapan USART pada ATMEGA8535




Untuk memanfaatkan komunikasi serial pada mikrokontroler ATMEGA 8535, lakukan setingan Rx Tx pada CVAVR seperti gambar berikut:







Konfigurasi USART
Mengaktifkan Rx dan Tx (pada fasilitas USART) dengan baud rate yang digunakan adalah 9600 Bd, 8 bit data, 1 atop bit dan no parity, mode asynchronous.
Inisialisasi dengan CodeWizardAVR baik digunakan jika komunikasi yang diinginkan hanya menggunakan 1 Baud Rate saja dan tidak berubah-ubah. Agar penggunaan fungsi lebih fleksibel, maka dapat dilakukan dengan cara inisialisai fungsi, yaitu mengeset internal register berikut:
1)                  UCSRA : USART Control dan Status Register A
   7     6     5     4     3    2     1     0
=================================================
| RXC | TXC | UDRE | FE | DOR | PE | U2X | MPCM | UCSRA
=================================================
   R    R/W    R     R     R    R    R/W    R/W
   0     0     1     0     0    0     0      0

§  Bit 7 RXC : sebagai flag (tanda) bahwa penerimaan data1 byte telah selesai dan data bisa dibaca pada register UDR.
§  Bit 6 TXC : sebagai flag (tanda) bahwa pengiriman data1 byte telah selesai dan data selanjutnya bisa diberikan pada register UDR

2)                  UCSRB : USART Control dan Status Register B.
    7       6       5      4      3       2      1      0
=============================================================
| RXCIE | TXCIE | UDRIE | RXEN | TXEN | UCSZ2 | TXB8 | TXB8 | UCSRB
=============================================================
   R/W     R/W     R/W     R/W    R/W    R/W      R     R/W
    0       0       0       0      0      0       0      0

§  Bit 7 RXCIE : mengatur interupsi penerimaan data serial. Nilai awal 0 dan akan bernilai 1 jika RXC = 1.
§  Bit 6 TXCIE : mengatur interupsi pengiriman data serial. Nilai awal 0 dan akan bernilai 1 jika TXC = 1.
§  Bit 4 RXEN : mengaktifkan penerimaan RX.
§  Bit 3 TXEN : mengaktifkan pengiriman TX.
§  Bit 2 UCSZ2 : menentukan panjang karakter yang akan dikirimkan. Register ini digunakan bersamaan dengan register UCSZ0 dan UCSZ1 yang terdapat pada register UCSRC. Akan dibahas dibawah.

3)                  UCSRC : USART Control dan Status Register C.  
    7       6      5      4      3       2       1      0
==============================================================
| URSEL | UMSEL | UPM1 | UPM0 | USBS | UCSZ1 | UCSZ0 | UCPOL | UCSRC
==============================================================
   R/W     R/W     R/W    R/W    R/W    R/W     R/W     R/W
    1       0       0      0      0      1       1       0


§  Bit 7 URSEL : karena UCSRC dan UBRRH memakai alamat yang sama maka fungsi bit ini adalah memutuskan register mana yang akan "ditulis". Jika bernilai 1 maka data akan ditulis ke UCSRC dan jika bernilai 0 maka data akan ditulis di UBRRH.
§  Bit 6 UMSEL : menentukan apakah komunikasi sinkron atau asinkron. Bernilai 0 maka komunikasi asinkron dan jika bernilai 1 maka komunikasi sinkron.
§  Bit 3 USBS : Usart Stop Bit Select jika bernilai 0 maka stop bit-nya 1 dan jika bernilai 1 stop bit-nya 2.
§  Bit 2 UCSZ1 dan bit 1 UCSZ0 : bersamaan dengan UCSZ2 menentukan panjang bit yang akan digunakan. Umumnya 8 bit tetapi anda bisa memilih 5,6,7,8, atau 9 bit.

UMSEL   Mode
    0     asynchronous
    1     synchronous
UPM1  UPM0  Parity mode
     0     0    disabled
     0     1    reserved
     1     0    enabled: even parity
     1     1    enabled: odd parity
USBS  Stop Bit(s)
     0      1-bit
     1      2-bit
UCSZ2 UCSZ1 UCSZ0  character size
     0     0     0     5-bit
     0     0     1     6-bit
     0     1     0     7-bit
     0     1     1     8-bit
     1     0     0     reserved
     1     0     1     reserved
     1     1     0     reserved
     1     1     1     9-bit
UCPOL transmitted data
     0     rising XCK edge
     1     falling XCK edge

4)                  UBRR : Baud rate register
Register 16 bit sehingga dibagi menjadi 2 yaitu bit0 - bit7 UBRRL dan bit8 - bit15 UBRRH. Register ini digunakan untuk menyimpan nilai kecepatan transmisi data. Nilai Baud rate pada UBRR didapatkan dengan rumus UBRR=(fosc/16xBaudrate) - 1 (asinkron kecepatan normal). Hal yang harus diingat adalah UBRR bernilai 16 bit sehingga menggunakan tipe data unsigned integer bukannya float dan juga hasil perhitungan dengan pembulatan kebawah bukan keatas (jika float), hal ini untuk mencegah error pada komunikasi data.

Pada ATmega8535, pin RxD (PORTD.0) untuk menerima data dan TxD (PORTD.1) untuk mengirim data, konfigurasi ini adalah konfigurasi secara umum untuk komunikasi UART (Serial asinkron). Kecepatan Transfer Data (Baud Rate) adalah perangkat telah memiliki baudrate standar atau baudrate tertentu yang tetap (tidak dapat diubah) sehingga perangkat yang lebih fleksibel harus mengikuti-nya. Karena komputer memiliki nilai-nilai baudrate tertentu, maka mikrokontroler sebagai perangkat yang fleksibel mengikuti nilai baudrate yang dimiliki komputer. Apabila akan dilakukan komunikasi serial asinkron antar perangkat yang fleksibel, misal mikro dengan mikro maka kecepatan transfer data dapat diberikan pada nilai berapapun asalkan kedua mikro memiliki baudrate yang sama. Beberapa nilai standar baudrate antara lain:
     1200     2400    4800    9600    19200    38400    57600    115200   dst
Jika kecepatan transfer data 9600 bit per second maka 1 bit membutuhkan 1/9600 detik atau 0,000104 detik atau 104 uS (microsecond= 10^-6 detik).

Protokol Komunikasi Data
Komunikasi asinkron antar perangkat harus memiliki protokol yang sama antara perangkat 1 dengan perangkat yang lain, apabila protokolnya berbeda maka akan terjadi kesalahan komunikasi data.
Protokol komunikasi data antara lain :
§  Start Bit Selalu bernilai 0 : Ketika komunkasi UART (serial asinkron) akan diberikan, terlebih dahulu dimulai dengan pemberian Start Bit. Fungsinya sebagai pemicu (tanda) kepada penerima (RxD) bahwa akan ada data yang diberikan oleh pemancar (TxD) dan juga akan memicu clock pada reciever sehingga disinkronkan dengan clock pada transmitter. Clock penerima dan pemancar haruslah akurasi dengan toleransi 10% sehingga tidak terjadi kesalahan data.
§  Data Bits : adalah data yang akan dikirimkan secara UART dimulai dari LSB (bit ke 0) hingga MSB (bit terakhir). Jangan lupa menentukan banyaknya bit tersebut haruslah sama antara pemancar dengan penerima. Banyaknya data bits pada AVR bisa bernilai 7,8, atau 9 data bits.
§  Parity(keseimbangan) : berfungsi sebagai pengecekan error data yang ditransfer. Parity bisa bernilai ODD (ganjil), EVEN (Genap), dan NONE selain itu pemancar dan penerima harus menggunakan parity yang sama. Jika ODD parity maka jumlah total nilai 1 pada data bits + parity berjumlah ganjil, contoh ODD, jika data bits 00110101 maka parity bernilai 1. Sedangkan jika EVEN parity maka jumlah total nilai 1 pada data bits + parity berjumlah genap. Contoh even, jika data bits 00110101 maka parity bernilai 0.
§  Stop Bit Selalu bernilai 1 : berfungsi sebagai akhir dari komunikasi data dan kamudian masuk pada IDLE state. Pengiriman data selanjutnya dapat dilakukan setelah stop bit diberikan.
§  IDLE state : adalah kondisi tidak terjadinya komunikasi data dan jalur data berlogika 1 secara terus menerus (marking).




Skema rangkaian RS232 di modul AVR adalah: 

Contoh Aplikasi:
1.         Setelah melakukan konfigurasi seperti pada gambar 13-9, ketik program berikut:
#include <mega8535.h>
#include <stdio.h>

void main(void)
{
char c;
UCSRA=0x00;
UCSRB=0x98;
UCSRC=0x86;
UBRRH=0x00;
UBRRL=0x47;

while (1)
      {
      c=getchar();
      putchar(c);
      };
}









Untuk melihat hasil program diatas, buat koneksi baru di HyperTerminal dengan cara:
Klik Start → Program → Accessories → Communications → HyperTerminal
Ketik nama, misal usart → OK → step 2 OK → step 3 set bps 9600 → step 4 Connect
Ketik sembarang karakter di layar pada step 4, setelah itu cabut kabel RS232 yang terhubung di board modul AVR, ketik lagi sembarang karakter, (lihat apa yang terjadi).

2.         Menampilkan kata “TEMPERATUR”  di HyperTerminal.
Dengan memodifikasi pada aplikasi 1, tambahkan preposesor berikut:
#include <delay.h>
#include <string.h>
Tambahkan pada main program
char kampus[]={"TEMPERATUR "};
lakukan inisialisasi usart seperti pada aplikasi 1
tambahkan
 puts(baca);
       delay_ms(1000);
Jika menginginkan kata “TEMPERATUR” muncul terus menerus di PC, tempatkan baris penambahan pada rutinitas while (1);


3.                  Tugas: Buat flowchart dan program untuk kasus:
a.       Baca tegangan POT1 di PINA.1 dengna indicator LED, dan tampilkan di HyperTerminal pada Baris 3 kolom 7.
b.      Baca suhu LM35 dengan indikator tampilan pada Led menggunakan PortB sekaligus menampilkan di PC melalui HyperTerminal.
c.       Tampilkan hasil pembacaan suhu pada display LCD dan 7-Segmen.

Berikut ini contoh penempatan kursor di HyperTerminal:
void letak_kursor (unsigned char row,unsigned char col)
{
  // cursor movement: cl=\E%row;%colH
  putchar(27);
  putchar('[');
  printf("%d",row);
  putchar(';');
  printf("%d",col);
  putchar('H');
}

loading...

Comments

POSTINGAN POPULER

Monitoring Temperatur suhu ruangan dan Kelembabpan Menggunakan Thingspeak

Monitoring Temperatur suhu ruangan dan kelembabpan menggunakan thingspeak Bisanya ketika duduk di kamar atau ruang tamu perubahan suhu yang terjadi terasa begitu aneh. Sebenarnya berapa sih suhu rungan dalam kamar tersbut? Hal ini yang membuat saya terdorong untuk membuat alat yang dapat memonitoring suhu ruangan dengan menggunakan thisngspeak. Apa sih kompen-komponen yang saya gunakan untuk membuat projek ini ?? Disini saya akan menggunakan DHT11 untuk merasakan kelembaban, BMP180 untuk merasakan suhu dan tekanan dan Resistor Pengendalian Cahaya (LDR) untuk mendapatkan gambaran kasar tentang intensitas cahaya. Arduino nano akan mengumpulkan data dari sensor ini dan mengirim ke ESP8266 untuk mengunggahnya ke saluran pribadi Anda di thingspeak.com. Kami akan menyalakan Arduino nano kami dari adaptor dinding 12V-2A, sensor dan ESP8266 akan menerima tegangan yang diubah dari LM2596 berdasarkan buck converter. Daftar komponen: BMP180 tekanan dan sensor suhu, Sensor ...

Biodata Lengkap Ceng Zam-Zam

 Asalamualaikum,. Hallo Sazam comunity dan para sobat-sobat ku, Sekarang saya mau menulis nieh beberapa Info dan Biodata Ceng zamzam, "Lupa sama temen tuh hal biasa, tapi kalo Lupa sama Ceng zamzam Mana Bisa?" bner gak? hhe.. jangan lupa yah mampir terus ke blog ini.. ya sudahlah Ayo kita Lihat-Lihat Nieh biodata dan Info tentang Ceng Zamzam   Nama Lengkap : Ahmad Zamzam Zainal Mutaqin  Nama Panggilan : Ceng zamzam Atau Azam  Kelas : 10 berinjak ke 11  Anak ke : 1 dari 3 bersaudara Hoby : Mengaji, Olahraga, dll Cita-Cita : Dokter atau Ilmuan T,T,L : Garut,05-Desember-1995 No HP : (0......) Nama Fb : Ceng Zamzam N.twitter : @Ceng Zamzam Alamat    :Kp.Babakan sukaluyu                  Desa.suka Mukti Rt/04 Rw/04                  Kec.Cilawu,Garut-Jawa barat,Indonesia N....

NILAI-NILAI PANCASILA BERWUJUD DAN BERSIFAT FILSAFAT

NILAI-NILAI PANCASILA BERWUJUD DAN BERSIFAT FILSAFAT 1 .     Nilai-Nilai Pancasila Hakikat dan pokok-pokok yang terkandung dalam Pancasila yaitu: 1.   Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu dijadikan dasar dan pedoman dalam mengatur sikap dan tingkah laku manusia Indonesia, dalam hubungannya dengan Tuhan, masyarakat, dan alam semesta. Jadi Pancasila hams tercermin dalam segala bidang kehidupan yang meliputi bidang ekonomi, politik, sosial budaya dan pertahanan dan keamanan 2.             Pancasila sebagai dasar Negara, berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu dijadikan dasar dan pedoman dalam mengatur tata kehidupan bernegara, seperti yang di atur oleh UUD 1945. Untuk kepentingan-kepentingan kegiatan praktis operasional di atur dalam Tap. MPR No. Ill/ MPR/ 2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Perundang-undangan, ...

Macam-macam dan Cara Kerja Sensor Mekanik

Sensor Mechanics Tujuan Umum Setelah mahasiswa mempelajarai bab ini, diharapkan dapat memahami fungsi dan peranan sensor mekanik dalam teknik pengukuran dan pengontrolan sistem di dunianyata dengan baik. Tujuan Khusus Setelah mempelajari topik demi topik dalam bab ini maka diharapkan mahasiswa dapat : 1.     Mengerti tentang macam-macam dan fungsi dari sensor posisi dengan baik. 2.     Mengerti tentang jenis, fungsi dan kegunaan dari sensor kecepatan dalam sistem kendali berumpan balik dengan baik 3.     Mengerti jenis-jenis dan penerapan dari sensor tekanan dalam sistem pengaturan berumpan balik dengan baik 4.     Mengerti macam, fungsi dan kegunaan dari sensor aliran fluida dengan baik 5.     Mengerti tentang macam, fungsi dan penerapan sensor level dalam sistem otomasi industri dengan baik Pendahuluan Pergerakkan mekanis adalah tindakan yang paling banyak dijumpai dalam...

PEMFILTERAN PADA SINYAL WICARA

MODUL 4 PEMFILTERAN PADA SINYAL WICARA I. TUJUAN Mahasiswa mampu menyusun filter digital dan melakukan pemfilteran pada sinyal wicara II.DASAR TEORI 2.1. Filter IIR Yang perlu diingat disini bahwa infinite inpulse response (IIR) dalam hal ini bukan berarti filter yang bekerja dari nilai negatif tak hingga sampai positif tak hingga.Pengertian sederhana untuk infinite impulse respon filter disini adalah bahwa output filtermerupakan fungsi dari kondisi input sekarang, input sebelumnya dan output di waktu sebelumnya. Konsep ini kemudian lebih kita kenal sebagai recursive filter , yang manamelibatkan proses feedback dan feed forward . Dalam bentuk persamaan beda yangmenghubungkan input dengan output dinyatakan seperti persmaaan (1) berikut ini.      …… (1) dimana: - { b k } koefisien feed forward - { a l } koefisien feed back - banyaknya (total koefisien) = M+N+1 - N ditetapkan sebagai orde filter IIR Untuk merealisas...

CONTO DONGENG SASAKALA

Conto dongeng sasakala Di handap ieu aya sababaraha rupa conto dongeng sasakala di Bahasa sunda. Pek kuhidep klik link di handap ieu sangkan bisa maca carita dina tiap-tiap judul: 1.        Sasakala Gunung Tangkuban Parahu 2.          SasakalaSitu Bagendit 3.          Sasakala Talaga Warna 4.          Sasakala Gunung Gajah 5.        Sasakala Ratna Inten Déwata 6.          Sasakala Cika-Cika Di Cianjur 7.          Sasakala Hayam Pelung 8.          Sasakala Kuda Kosong 9.          Sasakala Béas Pandanwangi 10.      Sasakala Lembur Sabadar 11.      Sasakala Kampung Sodong 12.      Sasakala Leuwi Batok jeung ...

SAKADANG PEUCANG JEUNG BUAYA

Sakadang Buhaya keur moyan di sisi walungan. Jol sakadang Peucang. “Rék naon Sakdang Peucang ka dieu? Rék maling cai, nya? Di leuweung euweuh cai. Da halodo banget.” Jawab Peucang, “Kuring mah tara nginum deui cai walungan. Komo ayeuna keur saat. Nya teu ngeunah nya loading... kiruh. Ayeuna mah nginum téh cai kalapa. Nya beresih nya ngeunah. Amis.” “Rék naon atuh kadieu?” cék Buhaya. Omong Peucang, “Tadina mah rék ngalalajoan kulit sampéan. Resep ting gareret, hérang. Komo mun katojo ku panonpoé. Euweuh baé nu kulitna alus saperti kulit sampéan. Ngan geuning bet kotor. Pinuh ku leutak.” Omong Buhaya, “Walungan saat. Kuring teu bisa teuteuleuman pikeun meresihan tonggong.” “Emh, lebar. Kulit saalus-alus jadi kotor. Kumaha mun diberesihan ku kuring” ceuk Peucang. “Nya sukur baé ari daek mah,” jawab Buhaya, “kumaha caranya?”, ceuk Buhaya keneh “Kulit tonggong sampéan dikumbah ku kuring. Tapi caina kudu anu beresih. Tuh di tengah!, ceuk Peucang “Pek atuh. G...

SAKADANG KUYA JEUNG SAKADANG MONYET NGALA CAU

SAWATARA bulan ti harita, pelak cau Sakadang Kuya téh geus baruahan, malah geus arasak. Mimiti kanyahoanana ku Sakadang Monyét. Atuh Sakadang Monyét téh hariweusweus nyaritakeun tangkal cau téa ka Sakadang Kuya. “Ieuh, geuning tangkal cau téh geus buahan. Buahna ogé geus karonéng deuih,” ceuk Sakadang Monyét “Piraku Sakadang Monyét?” “Sumpah. Pan bieu uing ngaliwat ka dinya. Kudu buru-buru diala, bisi kaburu ku cocodot!” “Heug, isukan mah urang ala.” “Keun uing anu ngalana mah, urang taékan. Sakadang Kuya mah cicing wé di handap, da teu bisa naék. Ngan uing ménta nya, apan uing anu ngalana, jeung uing deuih anu pangheulana nganyahoankeun geus asakna ogé! Kuduna mah dibagi dua.” Sakadang Kuya ukur nyenghél ngadéngé omongan Sakadang Monyét kitu téh. Teu némbal. Peutingna, soré kénéh Sakadang Monyét geus saré. Jigana mah capéeun, lantaran beurangna geus liar jauh. Ari Sakadang Kuya mah masih kénéh nyileuk. Keur kitu kadéngé Sakadang Monyét ngalindur, “Isuk...

Sistem Monitoring Dan Pengendalian Beban Daya Listrik Solar Home System (SHS) Menggunakan Mikrokontroler VIA Internet Of Things (IOT)

Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan system monitoring dan pengendali beban solar home system (SHS) atau pembangkit listrik tenaga surya untuk perumahan. Fungsi dari sistem pengontrolan dan monitoring pada SHS ini yaitu untuk mempermudah pengguna dalam mengatur konsumsi daya yang digunakan sehingga pengguna dapat memaksimalkan pemakaian SHS. Blok diagram merupakan gambaran dasar dari sistem yang akan dirancang. Blok diagram ini dibuat agar mempermudah memahami cara kerja dari sistem yang telah dibuat. Gambar  1. Blok Diagram Sistem Monitoring dan Kontrol SHS     Garis yang berwarna merah merupakan system kerja dari solar home sytem, sedangkan garis yang berwarna biru merupakan alur sistem control dan monitoring SHS. Secara sederhana cara kerja dari solar home system ini adalah sebagai berikut:  1. Panel Surya Panel surya akan mengubah sinar matahari yang mengenai setiap sel surya menjadi arus dan tegangan, namun nilainya tidak k...

Ebook Gratis Pengolahan Citra