loading...
Model simulasi yang dibangun harus kredibel. Representasi kredibel
sistem nyata oleh model simulasi ditunjukkan oleh verifikasi dan validasi
model. Verifikasi adalah proses pemeriksaan apakah logika operasional model
(program komputer) sesuai dengan logika diagram alur (Hoover dan Perry, 1989).
verifikasi adalah pemeriksaan apakah program komputer simulasi berjalan sesuai
dengan yang diinginkan, dengan pemeriksaan program komputer. Verifikasi
memeriksa penerjemahan model simulasi konseptual (diagram alur dan asumsi) ke
dalam bahasa pemrograman secara benar (Law dan Kelton, 1991) .
Validasi adalah proses
penentuan apakah model, sebagai konseptualisasi atau abstraksi, merupakan
representasi berarti dan akurat dari sistem nyata? (Hoover dan Perry, 1989);
validasi adalah penentuan apakah mode konseptual simulasi (sebagai tandingan
program komputer) adalah representasi akurat dari sistem nyata yang sedang
dimodelkan (Law dan Kelton, 1991). Gambar berikut menunjukkan relasi
verifikasi, validasi dan pembentukan model kredibel
Relasi Verifikasi dan
Pembentukan Model
Aturan
Verifikasi Dan Validasi Dalam Simulasi
Ketika membangun model simulasi sistem nyata, ada beberapa tahapan atau
level pemodelan seperti yang dapat dilihat pada Gambar 4.1, pertama; membangun
model konseptual yang memuat elemen sistem nyata. Dari model konseptual ini akan
dibangun model logika yang memuat relasi logis antara elemen system, juga
variabel eksogenus yang mempengaruhi sistem. Model ini sering disebut sebagai
model diagram alur. Menggunakan model diagram alur, lalu dikembangkan program
komputer, yang disebut juga sebagai model simulasi, yang akan mengeksekusi
model diagram alur.
Pengembangan model simulasi merupakan proses iteratif dengan beberapa
perubahan kecil pada setiap tahap. Dasar iterasi antara model yang berbeda
adalah kesuksesan atau kegagalan ketika verifikasi dan validasi setiap model.
Ketika validasi model dilakukan, berarti mengembangkan representasi kredibel
sistem nyata, yakni verifikasi yang dilakukan dengan memeriksa apakah logika
model diimplementasikan dengan benar atau tidak. Karena verifikasi dan validasi
berbeda, teknik yang digunakan tidak selalu bermanfaat untuk yang lain.
Verifikasi atau validasi model dibangun dengan sekumpulan kriteria untuk
menilai apakah diagram alur model dan logika internal benar, dan apakah model konseptual
representasi valid dari sistem nyata. Bersamaan dengan kriteria evaluasi model,
lakukan spesifikasi siapa yang akan mengaplikasikan kriteria dan menilai
seberapa dekat kriteria itu memenuhi nilai sebenarnya.
Point Verifikasi dan Validasi.
Praktisi simulasi
harus dapat menentukan aspek dari sistem yang kompleks yang perlu disertakan
dalam model simulasi.
Petunjuk umum dalam
menentukan tingkat kedetailan dalam model simulasi yaitu :
- Hati-hati dalam mendefinisikan
- Model-model tidak valid secara universal
- Memanfaatkan ‘pakar’ dan analisis
sensitivitas untuk membantu menentukan level detil
Model
Validasi
Model Konseptual
Validasi model konseptual adalah proses pembentukan abstraksi relevan
sistem nyata terhadap pertanyaan model simulasi yang diharapkan akan dijawab.
Validasi model simulasi dapat dibayangkan sebagai proses pengikat dimana analis
simulasi, pengambil keputusan dan manajer sistem setuju aspek mana dari sistem
nyata yang akan dimasukkan dalam model, dan informasi apa (output) yang
diharapkan akan dihasilkan dari model. Tidak ada metode standar untuk validasi
model konseptual, hanya melihat beberapa metode yang berguna untuk validasi.
Representasi
Kejadian Sistem
Metode ini menggunakan graf kejadian seperti yang digunakan dalam
pengembangan model simulasi. Teknik pembuatan grafnya yaitu dengan
mendefinisikan secara jelas relasi kondisional antar kejadian. Representasi
graf dapat digunakan sebagai jembatan ke model logis (model diagram alur) juga
sebagai alat bantu komunikasi antara analis simulasi, pengambil keputusan dan
manajer. Hampir sama dengan graf kejadian adalah model diagram alur, merepresentasikan
aliran entitas melalui sistem.
Review,
representasi kejadian sistem komputer time shared adalah:
Secara konseptual, gambar
diatas merupakan model sistem sebagai interaksi kejadian:
- Pemakai melakukan koneksi ke sistem
- Pemakai terhubung dan sesi mulai
- Pemakai menyudahi sesi
- Pemakai yang ditolak mencoba koneksi ke system
Identifikasi
Eksplisit Elemen yang Harus Ada
dalam Model
Pada umumnya, model konseptual tidak dapat memasukkan semua detil sistem
nyata, melainkan hanya elemen yang relevan dengan pertanyaan yang diharapkan
akan dijawab. Dalam pembuatan model konseptual, semua kejadian, fasilitas,
peralatan, aturan operasi, variabel status, variabel keputusan dan ukuran
kinerja harus jelas diidentifikasikan dan akan menjadi bagian dari model
simulasi. Kita juga harus mengidentifikasikan dengan jelas semua elemen yang
tidak akan dimasukkan dalam model simulasi. Analis simulasi, pengambil
keputusan dan manajer harus bergabung untuk memutuskan berapa banyak sistem
nyata harus dimasukkan untuk menghasilkan representasi valid sistem nyata.
Dua filosofi yang
digunakan untuk memutuskan berapa banyak sistem nyata harus dimasukkan
dalam model simulasi:
1. Masukkan
semua aspek sistem yang dapat mempengaruhi perilaku sistem dan menyederhanakan
model begitu dapat memahami elemen relevan sistem.
2. Mulai
dengan model sederhana sistem dan biarkan model berkembang semakin kompleks
sejalan degan semakin jelasnya eleme-elemen sistem yang harus dimasukkan dalam
model untuk menjawab pertanyaan.
Satu filosofi lain berikut ini juga perlu diikuti :
3. Keluarkan
usaha dan waktu yang lebih banyak dengan mereka yang lebih memahami sistem
nyata, identifikasikan semua elemen yang akan memberikan dampak signifikan akan
jawaban pertanyaan model yang diharapkan akan dijawab.
Sistem komputer
time-shared adalah sebagai berikut:
Ø
Kejadian :
1. Pemakai berusaha koneksi ke
sistem
2. Pemakai terhubung dan sesi
mulai
3. Pemakai menyudahi sesi
Ø
Fasilitas
:
1. Komputer server
2. Port
Ø
Variabel
status :
1. Jumlah port yang sedang
digunakan
2. Waktu pemanggilan berikutnya
3. Waktu akhir koneksi port ke-i
4. Mengindikasikan apakah port
sibuk atau menganggur
Ø
Ukuran
kinerja:
1. Waktu kumulatif pemakai
terhubung ke sistem
2. Jumlah total pemakai memanggil
sistem
3. Jumlah total panggilan yang
terhubung
4. Jumlah total panggilan yang
gagal terhubung
5. Utilitas port
Ø
Variabel
keputusan:
1. Jumlah port
2. Ekspektasi lama sesi pemakai
Ø
Aturan
operasional :
1. Klien mencoba berulang-ulang
sampai tersambung.
Ø
Aspek
sistem nyata yang tidak dimasukkan diantaranya:
1. Klien tidak akan mencoba
hubungan lagi pada periode waktu tertentu jika menemukan port semua sibuk.
2. Kerusakan fasilitas
Verifikasi
dan Validasi Model Logis
Bentuk model logis tergantung dari bahasa pemrograman yang akan
digunakan. Jika model konseptual sudah
dibangun dengan baik, verifikasi model konseptual bukan pekerjaan kompleks.
Salah satu pendekatan yang digunakan untuk verifikasi model logis adalah dengan
fokus pada:
1. Apakah kejadian dalam model diproses dengan
benar?
2. Apakah rumus matematika dan relasi dalam model
valid?
3. Apakah statistik dan ukuran kinerja diukur
dengan benar?
Verifikasi
dan Validasi Pemrosesan Kejadian
- Validasi bahwa model logis mengandung
semua kejadian dalam model konseptual
- Verifikasi hubungan di antara kejadian
- Verifikasi bahwa model logis memproses
kejadian secara simultan dengan urutan benar.
- Verifikasi bahwa semua variabel status
yang berubah karena terjadinya suatu kejadian diperbaiki dengan benar.
Metode umum yang
digunakan untuk verifikasi dan validasi pemrosesan kejadian dalam model logis
adalah structured walk-through,
dimana pengembang model logis harus menjelaskan (walk through) logika detil model ke anggota lain tim pengembang
model simulasi.
Dalam sistem komputer time-shared, verifikasi dan
validasi pemrosesan kejadian bisa diperiksa mulai dari kondisi T≥T_FINAL? sampai dengan
N=K?.
Verifikasi
Rumus dan Relasi
Termasuk dalam model simulasi adalah sejumlah eksplisit atau implisit
fungsi dan relasi matematik. Penurunan angka acak dan variabel acak berbasis
matematik, dan dalam model simulasi pada umumnya ada hukum konservasi yang
harus dipenuhi.
Untuk kasus sistem
komputer time-shared, periksa kembali rumus dan relasi yang didefinisikan
pada mode logika
berikut:
N_CALLS=N_CALLS+1;
CUM_CONNECT_TIME=CUM_CONNECT_TIME+(T_NEXT_CALL_T)*N;
T=T_NEXT-CALL;
T_NEXT_CALL=T+F_NEXT_CALL;
CUM_CONNECT_TIME=CUM_CONNECT_TIME+(T_CALL_END(i)-T)*N;
N=N-1;T=T_CALL-END(i);
set PORT_STATUS (i)
menganggur
N=N+1;
cari port yang
menganggur (i);
T_CALL_END(i)=T+F_CONNECT_TIME;CUM_CONNECT=CUM_CONNECT+1
Verifikasi
Statistik dan Ukuran Kinerja
Kesalahan umum yang terjadi dalam pemodelan simulasi adalah gagal
memperbaharui statistik relevan dan ukuran kinerja secara tepat ketika suatu
kejadian terjadi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk verifikasi bahwa
statistik dan ukuran kinerja diperbaharui dengan benar adalah menggunakan graf
kejadian. Dalam kebanyakan bahasa simulasi, beberapa tipe ukuran statistik
dapat dikumpulkan secara otomatis saat simulasi dieksekusi. Oleh karena itu, ukuran
statistik dibangun dalam metode yang transparan ke analis, sehingga mengurangi kesempatan
kesalahan statistik. Ketika model logis dibangun, adalah penting melakukan
validasi bahwa statistik dan ukuran kinerja adalah satu-satunya yang perlu
dijawab.
Verifikasi
Model Komputer
Teknik Verifikasi
Progam:
Teknik 1. Buat dan debug program
komputer dalam modul-modul atau subprogram-subprogram
Teknik 2. Buat program komputer
secara bersama-sama (lebih dari satu orang)
Teknik 3. Menjalankan
simulasi dengan berbagai variasi parameter input dan memeriksa apakah outputnya reasonable
Teknik 4. Melakukan “trace”. Teknik ini merupakan salah
satu teknik yang powerful yang dapat digunakan untuk mendebug program simulasi
event diskrit.
Teknik 5. Model sebaiknya dapat
dijalankan (jika memungkinkan) dengan asumsi sederhana.
Teknik 6. Untuk beberapa model simulasi, akan lebih
bermanfaat untuk melakukan observasi sebuah animasi dari output simulasi.
Teknik 7. Tulislah mean sampel dan varinasi sampel untuk
setiap probabilitas distribusi input simulasi, dan bandingkan dengan mean dan
variansi yang diinginkan (misalnya secara historis)
Teknik 8. Gunakan paket simulasi
Model komputer diverifikasi dengan menunjukkan bahwa program komputer
adalah implementasi tepat model logis. Beberapa metode yang digunakan untuk
verifikasi model komputer adalah unik terhadap simulasi, sementara metode
verifikasi lain sama dengan yang digunakan dalam setiap pengembangan perangkat
lunak lainnya. Verifikasi model komputer sangat tergantung dengan bahasa
pemrograman. Verifikasi model komputer sering membutuhkan imaginasi dan
keahlian tinggi analis, dan ini adalah satu aktivitas dalam proyek simulasi
yang dilakukan tanpa bantuan pengambil keputusan dan manajer.
Verifikasi model
komputer dapat dilakukan dengan:
- Metode pemrograman terstruktur
- Penelusuran model simulasi
- Pengujian
- Pengujian relasi logis
- Verifikasi dengan model analitis
- Verifikasi menggunakan grafik
Metode
Pemrograman Terstruktur
Prinsip pemrograman
terstruktur termasuk :
1. Disain Atas-Bawah (Top-Down). Program dirancang mulai dari proses
level tertinggi yang kemudian didekomposisi menjadi modul pendukung yang
kemudian dapat didekomposisi lagi.
2. Modularitas : setiap modul
pendukung bertanggung jawab untuk satu fungsi.
3. Perbaikan langkah demi langkah : setiap modul dikembangkan dengan
perbaikan langkah-demi-langkah dan diakhiri dengan kode khusus-bahasa
pemrograman.
4. Pemampatan modul: modul harus
pendek.
5. Kontrol terstruktur : semua kode kontrol harus sangat terstruktur
menggunakan pernyataan IF-THEN-ELSE, WHILE, REPEAT-UNTIL, FOR DAN CASE.
Penggunan pernyataan GOTO harus dihindarkan.
Penelusuran
Simulasi
Beberapa bahasa simulasi menyediakan kemampuan-terpasang penelusuran
simulasi sebagaimana terjadinya. Ketika model simulasi diprogram menggunakan
bahasa umum (seperti FORTRAN, Pascal, C++), tentu saja analis harus membangun
kemampuan penelusuran dalam kode program. Ketika membangun memprogram model
logika, mekanisme penelusuran simulasi harus dimasukkan sebagai bagian dari
disain program dan tidak ditutupi ketika ada kesalahan dalam program komputer.
Pengujian
Dua pendekatan pengujian adalah bottom-up
dan top-down. Pada pendekatan
bottom-up, yang terendah, modul dasar
pada umumnya diuji dan diverifikasi terlebih dahulu. Pendekatan kadang-kadang
disebut dengan pengujian unit. Setelah modul dasar diuji, uji terintegrasi dilakukan
dimana interface diantara kedua modul diuji. Pendekatan bottom-up ini berlanjut
sampai model dapat diuji sebagai sistem tunggal. Bagian terpenting dalam
pengujian adalah seleksi data uji. Keuntungan pengujian modul paling rendah
terlebih dahulu adalah pengujian itu membutuhkan himpunan data uji yang lebih
kecil daripada modul integrasi yang lebih besar. Modul dapat diuji menggunakan
driver yang menurunkan data uji, dan kemudian modul dieksekusi.
Pada pendekatan top-down, pengujian dimulai dengan modul utama dan
bergerak turun ke modul paling rendah. Dalam pengujian top-down, rutin
(routine) dummy dibutuhkan untuk mensimulasikan fungsi modul level paling
rendah. Keuntungan pendekatan top-down adalah proses berlangsung secara logika,
paralel dengan aliran program. Programmer dan manajer biasanya lebih menyukai
pendekatan top-down karena keberlangsungna proses dapat dilihat. Setelah model
diuji baik dengan pendekatan bottom-up
ataupun top-down, model harus diuji
coba dengan kondisi paling ekstrim. Jika dipilih dengan hati-hati, hasil
simulasi dengan kondisi ekstrim dapat diprediksi.
Pengujian Relasi Logis
Relasi dapat didasarkan pada hukum konservasi atau secara statistik.
Jika relasi ini tidak diperhatikan, maka program bukan implementasi benar dari
model logis. Titik paling sesuai untuk memeriksa relasi itu adalah ketika model
berjalan tahap demi tahap. Secara tipikal, kesalahan pemrograman tidak acak dan
berdistribusi secara uniform, tetapi berkumpul secara kluster.
Validasi
Model Simulasi
Perspektif Umum Simulasi:
1. Eksperimen dengan model simulasi untuk eksperimen sistem aktual
2. Kemudahan
atau kesulitan dari proses validasi tergantung pada kompleksitas sistem yang dimodelkan
3. Sebuah model simulasi dari sebuah sistem yang kompleks hanya dapat
menjadi pendekatan terhadap aktual sistem
4. Sebuah model simulasi
sebaiknya selalu dibangun untuk sekumpulan tujuan tertentu
5. Sebuah buku catatan dari
asumsi-asumsi model simulasi sebaiknya diupdate berkala
6. Sebuah model simulasi sebaiknya divalidasi relatif terhadap ukuran
kinerja yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan
7. Pembentukan model dan validasi
sebaiknya dilakukan sepanjang pensimulasian
8. Pada umumnya tidak mungkin untuk membentuk validasi statistik
secara formal diantara data output model dengan data output sistem actual
Langkah 1.
Membangun sebuah model
dengan usaha melibatkan informasi semaksimal mungkin:
- Berdiskusi dengan para ‘pakar’ sistem
- Melakukan observasi terhadap sistem
- Memanfaatkan Teori yang ada
- Memanfaatkan hasil dari Model simulasi
yang sama dan relevan
- Menggunakan pengalaman atau intuisi
- Memanfaatkan Teori yang ada
- Memanfaatkan hasil dari Model simulasi
yang sama dan relevan
- Menggunakan pengalaman atau intuisi
Langkah 2.
Menguji asumsi-asumsi model
secara empiris
Jika distribusi probabilitas secara teoritis cocok dengan observasi dan
digunakan sebagai input untuk model simulasi, dapat diuji dengan pembuatan
grafik dan uji goodness-of-fit, dan jika beberapa himpunan data diobservasi
untuk fenomena random yang sama, maka perbaikan dari penggabungan data tersebut
dapat ditentukan dengan uji Kruskal-Wallis, sebagai salah satu utiliti yang
sangat berguna dalam analisis sensitivitas
Langkah 3.
Menentukan seberapa representatif
output Simulasi
Prosedur Statistik untuk membandingkan data output dari observasi dunia
nyata dan simulasi:
- Korelasi pendekatan inspeksi :
- Pendekatan pendugaan selang kepercayaan
berdasarkan data independen
-
Validasi model simulasi dilakukan dengan partisipasi analis, pengambil
keputusan dan manajer sistem. Uji validasi model adalah apakah pengambil
keputusan dapat mempercayai model yang digunakan sebagai bagian dari proses
pengambilan keputusan.
Tidak ada teknik tunggal untuk melakukan validasi model. Prosedur
validasi model simulasi tergantung dari sistem yang sedang dimodelkann dan
lingkungan pemodelan. Beberapa metode validasi adalah:
1. Perbandingan output simulasi dengan sistem
nyata.
2. Metode Delphi.
3. Pengujian Turing.
4. Perilaku ekstrim
loading...
Comments
Post a Comment