Skip to main content

PENGISIAN TANGKI PENGADUK

loading...


 Advance Programming

Desain program menggunakan pemahaman Anda mengenai instruksi-instruksi PLC selama ini, agar sistem dapat melaksanakan proses-proses berikut :
·         Proses Batch Mixing akan berjalan kontinyu dan dapat dihentikan serta distart kembali menggunakan saklar START dan STOP.
·         Tangki pertama-tama diisi oleh pipa P1. Pipa P1 dikendalikan oleh counter hingga ketinggian air dalam tangki sekitar 90%. Setelah tercapai, pipa P1 berhenti dan pipa P2 aktif sehingga ketinggian air mengaktifkan Hi Level sensor I:1/04
·         Setelah proses pengisian selesai, lampu FULL akan menyala, Heater O:2/04 dan Mixer O:2/00 akan aktif untuk memulai proses pemanasan. Thermostat I:1/02 digunakan untuk mengontrol apakah temperatur air dalam tangki telah mencapai suhu yang diinginkan.
·         Mixer akan tetap beroperasi selama 4 detik setelah suhu air campuran yang diinginkan telah tercapai. Dan setelah mixer berhenti, pompa P3 akan mengosongkan tangki hingga Lo-Level sensor tidak mendeteksi ketinggian air.
·         Setelah tangki dikosongkan, proses pengisian, pencampuran dan pemanasan akan kembali diulangi
·         Counter kedua digunakan untuk menghitung banyaknya campuran yang telah diproses.
·         Sepasang counter digunakan untuk menghitung jumlah fluida yang telah dialirkan oleh P1 dan P2.
·         Pastikan bahwa lampu RUN menyala saat proses berlangsung
·         Lampu IDLE menyala saat proses berhenti dikarenakan tombol Stop ditekan.
·         Jika selektor terhubung ke A, maka seven segment O:4 akan menampilkan nilai akumulator counter yang menghitung banyaknya campuran yang telah diproses.
·         Jika selektor terhubung ke B, maka seven segment O:4 akan menampilkan nilai akumulator counter yang menghitung jumlah fluida yang telah dialirkan oleh P1.
·         Jika selektor terhubung ke C, maka seven segment O:4 akan menampilkan nilai akumulator counter yang menghitung jumlah fluida yang telah dialirkan oleh P2.



Proses Mode A (Otomatis untuk menghasilkan satu kali pencampuran)

·         Proses akan berjalan kontinyu dan dapat dihentikan serta distart kembali menggunakan tombol START dan STOP.
·         Tangki pertama-tama diisi oleh PUMP 1. PUMP P1 dikendalikan oleh counter  hingga ketinggian air dalam tangki sekitar 90%. Setelah tercapai, PUMP P1 berhenti dan PUMP P2 aktif sehingga ketinggian air mengaktifkan sensor HI-LEVEL I:1/04.
·         Setelah proses pengisian selesai, lampu FULL akan menyala, HEATER O:2/04 dan MIXER O:2/00 akan aktif untuk memulai proses pemanasan.
·         THERMOSTAT I:1/02  digunakan untuk mengetahui apakah temperatur air dalam tangki sudah mencapai suhu yang diinginkan. Setelah tercapai, maka HEATER akan mati tetapi MIXER tetap menyala.
·         MIXER tetap beroperasi 4 detik setelah suhu air campuran yang diinginkan telah tercapai. Dan setelah mixer berhenti, PUMP P3 akan mengosongkan tangki hingga sensor LO-LEVEL I:1/03 tidak mendeteksi ketinggian air. (Hingga saat ini disebut satu pencampuran telah selesai)
·         Setelah tangki kosong, proses akan berhenti
·         Lampu RUN akan menyala selama sistem beroperasi
·         Lampu FULL akan menyala selama tangki penuh dan PUMP P3 belum aktif.
·         Lampu IDLE akan menyala jika sistem berhenti beroperasi (tombol STOP ditekan)
·         Dimanapun program dihentikan, maka saat program dijalankan akan melanjutkan ke operasi berikutnya. (Jika dihentikan saat mengisi dan belum penuh, maka saat program dijalankan akan melanjutkan mengisi dahulu sampai tangki penuh.
Jika dihentikan saat mengosongkan dan belum kosong, maka saat program dijalankan akan melanjutkan mengosongkan dahulu sampai tangki kosong,
Jika dihentikan saat memanaskan dan belum sampai suhu yang diinginkan, maka saat program dijalankan akan melanjutkan memanaskan dahulu sampai suhu yang diinginkan.)





 Jika Selektor di B dan C (proses akan mencampur dengan perbandingan PUMP 1 dan PUMP 2 tertentu dan menghasilkan jumlah tertentu)

Jika Selektor di  B (mengatur jumlah campuran yang dihasilkan)
·         Sama seperti Mode A, tetapi proses akan bekerja otomatis untuk menghasilkan pencampuran sejumlah tertentu. Jumlah pencampuran yang dihasilkan dapat ditentukan oleh operator dengan cara mengetikkan angka pada I:3 (BCD) seperti berikut kemudian menekan ENTER I:1/08


·         Gunakan counter untuk menghitung banyaknya campuran yang telah diproses.
·         Jumlah campuran yang dihitung oleh counter ditampilkan ke seven segment O:4 (BCD)
·         Setelah jumlah campuran [O:4 (BCD)] sama dengan jumlah yang diinginkan [I:3 (BCD)], maka proses akan berhenti dan nilai O:4 (BCD) akan tetap menampilkan jumlah campuran yang sudah dihasilkan. Jika proses di START kembali, barulah nilai O:4 (BCD) akan reset kembali ke 0000

Jika counter C:5 digunakan untuk menghitung jumlah campuran yang sudah dihasilkan, maka cara untuk menampilkan nilai counter C:5 ke seven segment O:4 (BCD) dapat sebagai berikut.

Fungsi TOD dapat diambil dari Compute/Math.

Untuk membandingkan apakah nilai I:3 (BCD) sudah sama dengan O:4 (BCD) dapat sebagai berikut.

Jika selektor di  C (mengatur perbandingan PUMP 1 dan PUMP 2 dalam persen)
·         Sama seperti Mode A. Tetapi jika pada Mode A perbandingan campuran P1 dan P2 adalah 90% : 10%, maka pada Mode C, perbandingan campuran dapat ditentukan oleh operator dengan cara mengetikkan angka pada I:3 (BCD) [dalam persen tentunya], kemudian menekan ENTER.
·         Selama PUMP P1 hidup, maka jumlah persentase aliran dari PUMP P1 ditampilkan ke seven segment O:4 (BCD). Tampilan O:4 (BCD) akan reset ke 0000 saat pengosongan tangki mulai berlangsung.
·         Untuk kasus ini Anda tentu perlu menggunakan fungsi-fungsi Compute/Math seperti Multiplication

TEST POINT :
1.       Pada Mode A, PUMP 1, PUMP 2, HEATER, MIXER dan PUMP 3 bekerja sesuai yang diharapkan.
2.       Dimanapun program dihentikan, maka saat program dijalankan akan melanjutkan ke operasi berikutnya. (Jika dihentikan saat mengisi dan belum penuh, maka saat program dijalankan akan melanjutkan mengisi dahulu sampai tangki penuh.
Jika dihentikan saat mengosongkan dan belum kosong, maka saat program dijalankan akan melanjutkan mengosongkan dahulu sampai tangki kosong,
Jika dihentikan saat memanaskan dan belum sampai suhu yang diinginkan, maka saat program dijalankan akan melanjutkan memanaskan dahulu sampai suhu yang diinginkan.)
3.       Pada mode B, jumlah pencampuran yang dihasilkan dapat ditentukan oleh operator dengan cara mengetikkan angka pada I:3 (BCD) seperti berikut kemudian menekan ENTER I:1/08
4.       Jumlah campuran yang dihitung oleh counter ditampilkan ke seven segment O:4 (BCD). Setelah jumlah campuran yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan, O:4 (BCD) akan tetap menampilkan jumlah campuran yang sudah dihasilkan. Jika proses di START kembali, barulah nilai O:4 (BCD) akan reset kembali ke 0000.
5.       Pada mode C, perbandingan campuran dapat ditentukan oleh operator dengan cara mengetikkan angka pada I:3 (BCD) [dalam persen tentunya], kemudian menekan ENTER.
6.       Selama PUMP P1 hidup, maka jumlah persentase aliran dari PUMP P1 ditampilkan ke seven segment O:4 (BCD). Tampilan O:4 (BCD) akan reset ke 0000 saat pengosongan tangki mulai berlangsung.

loading...

Comments

POSTINGAN POPULER

Biodata Lengkap Ceng Zam-Zam

 Asalamualaikum,. Hallo Sazam comunity dan para sobat-sobat ku, Sekarang saya mau menulis nieh beberapa Info dan Biodata Ceng zamzam, "Lupa sama temen tuh hal biasa, tapi kalo Lupa sama Ceng zamzam Mana Bisa?" bner gak? hhe.. jangan lupa yah mampir terus ke blog ini.. ya sudahlah Ayo kita Lihat-Lihat Nieh biodata dan Info tentang Ceng Zamzam   Nama Lengkap : Ahmad Zamzam Zainal Mutaqin  Nama Panggilan : Ceng zamzam Atau Azam  Kelas : 10 berinjak ke 11  Anak ke : 1 dari 3 bersaudara Hoby : Mengaji, Olahraga, dll Cita-Cita : Dokter atau Ilmuan T,T,L : Garut,05-Desember-1995 No HP : (0......) Nama Fb : Ceng Zamzam N.twitter : @Ceng Zamzam Alamat    :Kp.Babakan sukaluyu                  Desa.suka Mukti Rt/04 Rw/04                  Kec.Cilawu,Garut-Jawa barat,Indonesia N.pesantren Ceng Zamzam : Madrasah Ashidiqiyyah Prestasi Ceng zamzam : 1.Tahun 2008    Juara I Tilawah Anak-Anak Tingkat NASIONAL Pada FASI (Festival Anak Sholeh)_Di Bekasi 2.Tahun 2009

SAKADANG PEUCANG JEUNG BUAYA

Sakadang Buhaya keur moyan di sisi walungan. Jol sakadang Peucang. “Rék naon Sakdang Peucang ka dieu? Rék maling cai, nya? Di leuweung euweuh cai. Da halodo banget.” Jawab Peucang, “Kuring mah tara nginum deui cai walungan. Komo ayeuna keur saat. Nya teu ngeunah nya loading... kiruh. Ayeuna mah nginum téh cai kalapa. Nya beresih nya ngeunah. Amis.” “Rék naon atuh kadieu?” cék Buhaya. Omong Peucang, “Tadina mah rék ngalalajoan kulit sampéan. Resep ting gareret, hérang. Komo mun katojo ku panonpoé. Euweuh baé nu kulitna alus saperti kulit sampéan. Ngan geuning bet kotor. Pinuh ku leutak.” Omong Buhaya, “Walungan saat. Kuring teu bisa teuteuleuman pikeun meresihan tonggong.” “Emh, lebar. Kulit saalus-alus jadi kotor. Kumaha mun diberesihan ku kuring” ceuk Peucang. “Nya sukur baé ari daek mah,” jawab Buhaya, “kumaha caranya?”, ceuk Buhaya keneh “Kulit tonggong sampéan dikumbah ku kuring. Tapi caina kudu anu beresih. Tuh di tengah!, ceuk Peucang “Pek atuh. G

PEMFILTERAN PADA SINYAL WICARA

MODUL 4 PEMFILTERAN PADA SINYAL WICARA I. TUJUAN Mahasiswa mampu menyusun filter digital dan melakukan pemfilteran pada sinyal wicara II.DASAR TEORI 2.1. Filter IIR Yang perlu diingat disini bahwa infinite inpulse response (IIR) dalam hal ini bukan berarti filter yang bekerja dari nilai negatif tak hingga sampai positif tak hingga.Pengertian sederhana untuk infinite impulse respon filter disini adalah bahwa output filtermerupakan fungsi dari kondisi input sekarang, input sebelumnya dan output di waktu sebelumnya. Konsep ini kemudian lebih kita kenal sebagai recursive filter , yang manamelibatkan proses feedback dan feed forward . Dalam bentuk persamaan beda yangmenghubungkan input dengan output dinyatakan seperti persmaaan (1) berikut ini.      …… (1) dimana: - { b k } koefisien feed forward - { a l } koefisien feed back - banyaknya (total koefisien) = M+N+1 - N ditetapkan sebagai orde filter IIR Untuk merealisasikan ke dalam sebua

Sistem Monitoring Dan Pengendalian Beban Daya Listrik Solar Home System (SHS) Menggunakan Mikrokontroler VIA Internet Of Things (IOT)

Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan system monitoring dan pengendali beban solar home system (SHS) atau pembangkit listrik tenaga surya untuk perumahan. Fungsi dari sistem pengontrolan dan monitoring pada SHS ini yaitu untuk mempermudah pengguna dalam mengatur konsumsi daya yang digunakan sehingga pengguna dapat memaksimalkan pemakaian SHS. Blok diagram merupakan gambaran dasar dari sistem yang akan dirancang. Blok diagram ini dibuat agar mempermudah memahami cara kerja dari sistem yang telah dibuat. Gambar  1. Blok Diagram Sistem Monitoring dan Kontrol SHS     Garis yang berwarna merah merupakan system kerja dari solar home sytem, sedangkan garis yang berwarna biru merupakan alur sistem control dan monitoring SHS. Secara sederhana cara kerja dari solar home system ini adalah sebagai berikut:  1. Panel Surya Panel surya akan mengubah sinar matahari yang mengenai setiap sel surya menjadi arus dan tegangan, namun nilainya tidak konstan. Besar kecil

PRINSIP KERJA GENERATOR BESERTA KONSTRUKSI SISTEMNYA

Berikut ini merupakan pembahasan tentang generator, pengertian generator, generator arus bolak balik, generator arus searah, pengertian alternator, macam-macam generator, jenis-jenis generator, cara kerja generator listrik, cara kerja mesin genset, cara kerja generator ac, prinsip kerja generator dc, prinsip kerja generator ac. Pengertian Generator Alat-alat elektronika, seperti televisi, setrika, radio, lemari es, dan lampu memerlukan energi listrik dapat bekerja. Nah, listrik dihasilkan oleh mesin pembangkit listrik yang dinamakan generator (genset) atau dinamo. Apakah generator itu? Generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik atau energi gerak menjadi energi listrik. Generator menghasilkan arus listrik induksi dengan cara memutar kumparan di antara celah kutub utara-selatan sebuah magnet. Jika kumparan diputar, jumlah garis gaya magnetik yang menembus kumparan akan berubah-ubah sesuai dengan posisi kumparan terhadap magnet. Perubahan jumlah garis ga

Bagaimana Cara Membuat CNC dengan menggunakan Arduino

Membuat CNC dengan menggunakan Arduino Proyek ini adalah tentang Bagaimana membuat mesin CNC mini dari OLD SCRAP DVD Drives menggunakan Arduino sebagai otak dari mesin CNC mini ini dan L293D Motor shield digunakan sebagai driver penggerak motor itu sendiri. Sangat menakjubkan melihat bagaimana mesin kecil ini menggambar gambar dengan sangat baik dengan akurasi yang baik. Pada dasarnya semua gambar yang ingin Anda gambar dengan mesin ini perlu dikonversi dalam file Gcode menggunakan INKSCAPE SOFTWARE. aliran Gcode ini pada arduino melalui pemrosesan program GCTRL. dan L293D Perisai motor sesuai dengan instruksi motor stepper cara memindahkan, menggabungkan dan menyinkronkan gerakan steppers berakhir dengan gambar yang bagus. Mesin ini memiliki dua sumbu X-AXIS & Y-AXIS. Sumbu X adalah merencanakan, kertas ditempatkan pada sumbu X. Sumbu Y memegang pulpen. Untuk lebih jelasnya anda dapat melihat gambar ilustrasi di bawah ini!!! Untuk lebi

CONTO DONGENG SASAKALA

Conto dongeng sasakala Di handap ieu aya sababaraha rupa conto dongeng sasakala di Bahasa sunda. Pek kuhidep klik link di handap ieu sangkan bisa maca carita dina tiap-tiap judul: 1.        Sasakala Gunung Tangkuban Parahu 2.          SasakalaSitu Bagendit 3.          Sasakala Talaga Warna 4.          Sasakala Gunung Gajah 5.        Sasakala Ratna Inten Déwata 6.          Sasakala Cika-Cika Di Cianjur 7.          Sasakala Hayam Pelung 8.          Sasakala Kuda Kosong 9.          Sasakala Béas Pandanwangi 10.      Sasakala Lembur Sabadar 11.      Sasakala Kampung Sodong 12.      Sasakala Leuwi Batok jeung Asal-Usul Cianjur 13.    Sasakala Ciguriang, 14.      Sasakala Cikalong 15.      Sasakala Gunteng, 16.      Sasakala Pasir Panglay, 17.      Sasakala Hegar Manah 18.    Sasakala Gang Laksana 19.    Sasakala Kampung Samolo 20.    Sasakala Kampung Warung Jambu 21.    Sasakala Rancagoong 22.      Sasakala Lembur Cimaja,

Ebook Gratis Pengolahan Citra

Aturan Verifikasi dan Validasi Model Simulasi

Model simulasi yang dibangun harus kredibel. Representasi kredibel sistem nyata oleh model simulasi ditunjukkan oleh verifikasi dan validasi model. Verifikasi adalah proses pemeriksaan apakah logika operasional model (program komputer) sesuai dengan logika diagram alur (Hoover dan Perry, 1989). verifikasi adalah pemeriksaan apakah program komputer simulasi berjalan sesuai dengan yang diinginkan, dengan pemeriksaan program komputer. Verifikasi memeriksa penerjemahan model simulasi konseptual (diagram alur dan asumsi) ke dalam bahasa pemrograman secara benar (Law dan Kelton, 1991) . Validasi adalah proses penentuan apakah model, sebagai konseptualisasi atau abstraksi, merupakan representasi berarti dan akurat dari sistem nyata? (Hoover dan Perry, 1989); validasi adalah penentuan apakah mode konseptual simulasi (sebagai tandingan program komputer) adalah representasi akurat dari sistem nyata yang sedang dimodelkan (Law dan Kelton, 1991). Gambar berikut menunjukkan relasi verifikasi

soal-soal beserta jawaban teknik tenaga listrik UNIKOM

SOAL SOAL  TRANSMISI: 1.   Transmisi energi listrik jarak jauh dilakukan dengan menggunakan tegangan tinggi, Jelaskan alasan2nya. Jawab: Beberapa alasan Transmisi energi listrik jarak jauh dilakukan dengan menggunakan tegangan tinggi , yaitu: a.   Bila tegangan dibuat tinggi maka arus listriknya menjadi kecil. b.   Dengan arus listrik yang kecil maka ener gi yang hilang pada kawat transmisi (energi     disipasi) juga kecil. c.    J uga dengan arus kecil cukup digunakan    kawat berpenampang relatif lebih kecil, sehingga lebih ekonomis. 2.   Sebutkan komponen utama saluran transmisi. (minimal 4 buah) Jawab:     Komponen-komponen utama : a.   Menara/tiang Transmisi b.   Isolator c.    Kawat Penghantar (Conductor) d.   Kawat Tanah (Ground wire) 3.   Sebutkan kelebihan dan kekurangan Saluran Udara (Overhead Lines) dibanding Saluran Kabel Tanah (Underground Cable). Jawab: Berdasarkan pemasangannya, saluran transmisi dibagi menjadi dua katego