loading...
TUJUAN DAN STRATEGI : SEBUAH
PANDANGAN PENGENDALIAN
MANAJEMEN
Untuk
mengordinasi kegiatan-kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan, organisasi
mengembangkan strategi-strategi guna menunjukan jalan yang dikehendaki
manajemen dalam mencapai tujuan. Strategi mencakup pedomanpedoman tindakan
umum. Proses memilih dan menetapkan tujuan serta mengembangkan program-program
membutuhkan perencanaan dan pengendalian strategik.
Perencanaan
strategi merupakan proses sumbang saran informal untuk tiba pada keadaan masa
depan yang diinginkan bagi organisasi. Proses perencanaan strategik mencakup
pengumpulan informasi tentang ancaman-ancaman terhadap kebijakan dan program
yang sedang dijalankan organisasi, serta peluang-peluang yang tersedia di
lingkungan organisasi. Proses pengumpulan informasi diikuti dengan analisis
mendalam untuk menentukan peluang-peluang bagi organisasi serta caracara untuk
mengatasi ancaman.
Hasil dari proses perencanaan
strategik biasanya adalah strategi-strategi organisasi. Strategi-strategi ini
dimaksudkan untuk menuntun perkembangan organisasi dengan menyediakan landasan
yang sama bagi setiap orang dalam orgaznisasi untuk menyusun rencana. Strategi
organisasi yang teguh dan dapat diandalkan akan membantu menciptakan unjuk
mkerja yang efisien dan efektif di keseluruhan organisasi.
Pengendalian dan Tujuan Strategi
Strategi yang cocok untuk suatu
situasi lingkungan tertentu mungkin menjadi tidak cocok lagi dalam periode
waktu berikutnya. Rumusan tujuan perlu diklarifikasi dan dirumuskan ulang dalam
masa-masa perubahan yang cepat. Pengendalian atas penetapan tujuan dan
formulasi strategi diperlukan. Kemajuan organisasi perlu dievaluasi baik dalam
dimensi strategik maupun dimensi tujuan.
Jika pengendalian tujuan sebagian besar merupakan
proses klarifikasi tujuan, pengendalian strategi merupakan elemen ketiga dari
perencanaan strategi disamping formulasi strategi dan implementasi strategi.
Oleh karena itu, perencanaan strategi haruslah mencakup peninjauan yang kontinu
terhadap strategi- strategi dan pencarian yang kontinu strategi- strategi baru.
Pengendalian Manajemen
Strategi dalam membentuk
kebijakan dan program, keduanya menjadi landasan bagi berbagai macam
pengendalian manajemen dan sistem pengendalian manajemen. Untuk mengembangkan
pengendalian manajemen yang efektif, organisasi harus memiliki
kebijakan-kebijakan yang jelasdan program-program yang realistik, dan
bergantung pada tujuan-tujuan yang jelas dan dikomonikasikan dengan baik.
Proses pengendalian manajemen menyangkut pencapaian
tujuan melalui implementasi strategi. Sistem pengendalian manajemen harus disesuaikan
dengan strategi masing-masing organisasi, dan para manajer harus mengetahui
bagaimana strategi ini mempengaruhi proses pengendalian manajemen. Sistem
pengendalian manajemen harus sesuai dengan, dan mengarah ke tujuan-tujuan
organisasi.
1. TUJUAN
Tujuan-tujuan organisasi terumus dalam berbagai
bentuk, dan tujuan yang satu dapat bertentangan dengan tujuan yang lain.
Tujuan-tujuan organisasi perlu dikaji ulang dari waktu ke waktu, tetapi
perubahan tujuan dapat menimbulkan gangguan di seluruh organisasi.
1.1Tujuan Berbeda dengan Sasaran
Istilah tujuan digunakan untuk menyatakan rumusan
yang luas dan tidak berbatas waktu tentang apa yang ingin dicapai organisasi,
sedangkan sasaran digunakan untuk menyatakan rumusan hasil akhir yang lebih
spesifik, pencapaian yang harus terwujud dalam batas waktu tertentu.
Tujuan mengetahui strategi dalam proses perencanaan
strategi, sedangkan sasaran digunakan dalam proses pengendalian manajemen untuk
melaksanakan strategi. Baik tujuan maupun sasaran menyatakan hasil akhir yang
ingin dicapai, tetapi kedua istilah ini berbeda dari segi batas waktu dan
tingkat kerinciannya. Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan, sedangkan
rencana-rencana yang lebih rinci digunakan untuk mencapai sasaran.
Dalam mengembangkan sistem pengendalian manajemen,
kita perlu menekankan perbedaan antara tujuan dan sasaran. Tujuan dirumuskan
tanpa mengacu kepada periode waktu tertentu, sedangkan sasaran diharapkan akan
tercapai pada tanggal atau waktu tertentu.
Jika tujuan dirumuskan dalam bentuk umum dan luas
yang memberikan pedoman bagi kegiatan-kegiatan organisasi, sasaran dirumuskan
dalam bentuk yang lebih spesifik, sebaiknya terukur, agar dapat ditentukan
seberapa jauh ini sudah tercapai.
1.2Kemampulabaan sebagai Tujuan
Kemampulabaan adakalanya dipandang
sebagai suatu tujuan, dan menghasilkan laba merupakan tujuan penting dari
kebanyakan bisnis. Karenanya tujuan dari suatu usaha (bisnis) haruslah
menghasilkan laba setinggi mungkin bagi para pemegang saham. Jumlah laba
diinginkan berkaitan dengan jumlah investasi.
Untuk kepentingan pengendalian
manajemen perlu mengetahui mengenai hubungan antara laba dan investasi. Laba
sebagai selisih antara pendapatan dan biaya merupakan ukuran efektivitas dan
efisiensi suatu investasi.
Beberapa persyaratan perlu
diperhatikan dalam analisis terhadap kemampulabaan sebagai tujuan dan terhadap
strategi yang dikembangkan untuk mencapainya. Jika tujuan perusahaan adalah
pertumbuhan penjualan, system pengendalian manajemen haruslah disusun dengan
baik agar sesuai dengan tujuan.
1.3Tujuan pada Organisasi Nirlaba
Organisasi nirlaba tidak
memiliki tujuan kemampulabaan. Secara umum, tujuan dari organisasi nirlaba
adalah menyediakan layanan. Pada kebanyakan organisasi nirlaba, tujuan sukar
dirumuskan secara jelas. Karena ketiadaan tujuan yang jelas, proses
pengendalian manajemen menjadi lebih sukar dilakukan dalam organisasi nirlaba.
Meskipun demikian, bukti-bukti menunjukan bahwa organisasi nirlaba yang
memiliki sistem pengendalian manajemen yang sistematik berprestasi lebih baik
daripada organisasi yang tidak memilikinya.
1.4Rumusan Tujuan
Rumusan yang jelas tentang
kemampulabaan dan perumusan mengenai pertumbuhan digunakan untuk menyatakan
tujuan-tujuan ekonomis utama dari banyak organisasi. Suatu organisasi mempunyai
tujuan fundamental untuk teyap hidup (survive) dan tidak akan menerapkan
strategi yang resikonya tinggi yang dapat mengancam keberadaannya. Makin banyak
tujuan, makin besar kemungkinan terjadi pertentangan di antara tujuan pada saat
usulan strategi dibahas.
1.5Tujuan atau Strategi yang Dimotivasi dari
Luar
Profesi, undang-undang, atau
kekuatan-kekuatan luar lainnya dapat membatasi macam tujuan yang mungkin ingin
dicapai organisasi atau mendorong organisasi untuk memilih tujuan tertentu.
Tetapi ini bukanlah tujuan yang ditentukan dari luar. Tujuan dipilih oleh
manajemen. Bahkan pernyataan mengenai maksud didirikan organisasi yang termuat
dalam anggaran dasar, yang menyatakan pembentukan organisasi secara hukum,
tidak mengungkapkan adanya tujuan. Alasan pokok adanya anggaran dasar adalah
memberikan batas cakupan kegiatan organisasi. Batasan ini dapat mempunyai dua
fungsi yaitu, menciptakan lingkungan yang mendorong kegiatan-kegiatan penetapan
tujuan yang stabil atau memungkinkan koordinasi tingkat nasional serta
mengendalikan kegiatan ekonomis.
Fungsi kedua dari gagasan mengenai
batasan yang ditentukan dari luar mengacu pada prosees dimana manajemen senior
mengembangkan kebijakan-kebijakan yang menjadi pedoman pemilihan tujuan dalam
organisasi guna mengoordinasi kegiatan-kegiatan yang di segenap bagian
organisasi.
• Anggaran
dasar industri
Dalam suatu industri, masing-masing
perusahaan tentunya berusaha menemukan celah terbaik bagi diri sendiri, istilah
untuk ini adalah pemosisian. Perusahaan berusaha mencari tempat yang khusus
untuk dirinya dan bagi kegiatan-kegiatannya dalam industri yang dipilihnya.
Sementara dampak dari
kekuatan-kekuatan industri terhadap suatu organisasi bergantung pada
kepribadian dan kemampuan pimpinan organisasi yang bersangkutan, demi ketahanan
hidup organisasi keadaan ini harus diterima. Dalam keadaan seperti ini,
perusahaan dapat mengembangkan tujuan dan strategi yang ditujukan kepada
bagianbagian tertentu dari pasar.
• Anggaran
dasar divisi
Anggaran divisi berpedoman pada
karakteristik strategi manajemen senior, tapi dapat berperan sebagai tujuan
bagi divisi untuk mengembangakan strategi-strategi divisi. Dengan membayangkan
tujuan sebagai target organisasi dan memendang pengendalian manajemen sebagai
proses yang terjadi di keseluruhan organisasi, system pengendalian manajemen
haruslah menganggap anggaran dasar divisi sebagai strategi terlepas dari apapun
tindakan dan istilah yang mungkin digunakan oleh divisi tersebut.
2. STRATEGI
Strategi dapat bermacam-macam, suatu strategi akan
menunjukan metode yang digunakan. Rumusan strategi harus meliputi baik desain
strategi (formulasi strategi) maupun cara untuk melaksanakan strategi
(implementasi strategi).
Formulasi strategi merupakan pemilihan metode jangka
panjang untuk bertindak atau bersaing bertujuan memberikan jalur menuju sukses
dalam mencapai tujuan organisasi. Implementasi strategi mengacu pada
tindakantindakan yang akan diambil dalam menerapkan strategi yang telah
diformulasikan.
Rumusan strategi telah dinyatakan dalam bentuk
‘kebijakan-kebijakan’ organisasi dan sebagai ‘program-program’ organisasi.
Strategi dapat diklasifikasikan sebagai strategi
fungsional, seperti strategi pemasaran atau strategi produksi, atau sebagai
strategi divisi, atau sebagai strategi komprehensif.
Contoh-contoh
strategi adalah:
• Strategi
Produksi
1. Program-program
untuk membangun pabrik otomatis
2. Program-program
untuk meningkatkan unjuk kerja karyawan
• Strategi
Pemasaran
1. Program-program
untuk membangun keunggulan bersaing atas para pesaing
2. Program-program
untuk membina kesetiaan pelanggan
• Strategi
Komprehensif
1. Program-program untuk mengkoordinasi operasi organisasi secara
menyeluruh
2. Program-program
untuk mengembangkan dan menjual produk-produk hasil teknologi baru
2.1Relevansi dengan Pengendalian Manajemen
Proses pengendalian manajemen berusaha memastikan
bahwa strategistrategi dilaksanakan. Walaupun prosesnya tidak meliputi
formulasi strategi, pengendalian manajemen menuntut agar program-program yang
diperlukan untuk melaksanakan strategi didefinisikan secara jelas. Informasi
yang didapat dalam proses pengendalian manajemen adakalanya mengisyaratkan
perlunya mengubah strategi.
- Kebijakan
Kebijakan strategi meliputi
kebijakan-kebijakan umum yang mengarahkan kegiatan-kegiatan perusahaan.
Kebijakan-kebijakan ini pada dasarnya merupakan kendala yang membatasi ruang
gerak para manajer fungsional dan divisi. Mencakup kebijakan-kebijakan promosi,
kebijakan-kebijakan kepersonaliaan, kebijakan-kebijakan keuangan, dan kebijakan-kebijakan
produk.
- Program
Dengan memerhatikan tujuan dan
kebijakan-kebijakan organisasi, manajemen mengevaluasi kekuatan-kekuatan
(sumber daya dan kemampuan) relative mereka, catatan unjuk kerja, serta situasi
lingkungan, dan mengembangkan program-program tindakan yang akan memungkinkan
organisasi mencapai tujuan-tujuannya. Program mencakup segala hal yang akan
dilakukan organisasi sebagai suatu kesatuan dan bagaimana itu harus dilakukan.
3. PERENCANAAN
STRATEGI
Ketika perusahaan dibentuk,
proses perencanaan strategi digunakan untuk memilih tujuan dan strategi. Ini
digunakan untuk memilih kebijakan dan programprogram tindakan umum untuk
merumuskan kembali tujuan dan menyesuaikan strategi.
3.1 Tinjauan Umum Perencanaan Strategi
Sebuah perusahaan yang merupakan usaha yang sudah ada
dan akan berjalan terus harus merumuskan strategi-strategi baru yang mungkin
saja bertentangan dengan strtaegi yang sudah ada. Untuk perusahaan yang sedang
berjalan proses perncanaan strategi bertitik tolak dari keluaran dan sumber
daya yang sudah ada.
Diagram Perusahaan yang Stabil
Proses perencanaan Strategi
3.2 Merumuskan Strategi
Beberapa perusahaan telah mengembangkan rancangan
yang sistematis untuk merumuskan strategi dengan menggunakan alat-alat seperti
“Sistem Peringatan Dini” dan “Sistem Pemantauan Lingkungan” untuk mengumpulkan
informasi mengenai peluang dan ancaman bagi organisasi.
Mengevaluasi dan memilih usulan alternatif
strategi dimulai dengan mempelajari informasi mengenai lingkungan luar
organisasi guna mencari peluang-peluang yang mungkin tersedia. Merasakan adanya
peluang yang tersedia dilakukan berdasarkan wawasan individual atau diskusi
kelompok tetapi informasi mengenai lingkungan dan perubahan-perubahan
didalamnya merupakan landasan untuk mengembangkan strategi-strategi baru.
Usulan alternative dikembangkan secara cukup rinci, dilengkapi usulan-usulan
kebijakan dan program yang dapat menjadi dasar untuk mengevaluasi kelayakan
strategi tersebut.
4. SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN : VARIABEL-VARIABEL KUNCI
Sistem pengendalian manajemen haruslah didesain untuk
memudahkan perencanaan bagi pelaksanaan strategi, untuk memotivasi para manajer
guna mencapai tujuan-tujuan organisasi, dan untuk mengembangkan informasi guna
mengevaluasi prestasi dalam mencapai tujuan.
Karena kemampulabaan merupakan tujuan yang dominan
pada kebanyakan perusahaan, kebanyakan sistem pengendalian manajemen didesain
untuk mengukur kemampulabaan. Sistem ini dapat membantu pelaksanaan strategi
dengan mengembangkan ukuran-ukuran prestasi (unjuk kerja) dari kegiatankegiatan
kunci tertentu dalam organisasi yang biasanyamerupakan indikator bagi
kemampulabaan masa depan organisasi.
Variabel-variabel kunci disebut faktor-faktor
strategi, faktor-faktor penentu keberhasilan (key success factors), faktor
hasil pokok, dan titik nadi.
Perkembangan cara-cara
mengidentifikasidan mengukur variabel-variabel kunci untuk melaksanakan
strategi menggambarkan kemajuan besar dalam teknologi sistem pengendalian
manajemen.
4.1 Hakekat Variabel Kunci
Variabel kunci dapat berupa faktor eksternal maupun
faktor internal. Variabel kunci internal pada dasarnya merupakan titik-titik
risiko dalam keseluruhan sistem suatu organisasi tempat kegiatan-kegiatan dapat
lepas kendali atau menyimpang dari rencana manajemen. Suatu strategi yang
mempunyai beberapa titik risiko tinggi yang mungkin dapat lepas kendali akan
membutuhkan lebih banyak alat dan metode pengendalian.
Variabel-variabel kunci eksternal adalah
faktor-faktor yang sebagian besar di luar kendali langsung organisasi. Organisasi
harus lebih berusaha menyesuaikan diri ketimbang mengubahnya.
Variabel kunci
memiliki karakteristik berikut:
1. Variabel
kunci penting dalam menjelaskan keberhasilan atau kegagalan organisasi.
2. Variabel
kunci mudah berubah (volatile) dan dapat cepat berubah, sering kali karena
sebab-sebab di luar kendali manajer.
3. Variabel
kunci cukup penting sehingga tindakan segera diperlukan bila terjadi perubahan.
4. Variabel
kunci dapat diukur, entah secara langsung ataupun melalui ukuran pengganti.
Salah satu cara untuk menemukan dan mengenali
variabel kunci adalah mengamati fungsi-fungsi yang dilakukan perusahaan. Untuk
mengidentikasi variabel-variabel kunci adalah mempelajari cara pengambilan
keputusan.
Sistem pengendalian manajemen harus memilih beberapa
diantaranya yang mempunyai karakteristik volatilitas (kemudahan berubah),
kepentingan, kebutuhan akan tindakan segera, dan kebolehan diukur
(meansurability). Inilah variabel-variabel kunci.
Selain variabel-variabel kunci, sistem pengendalian
manajemen menyediakan sejumlah besar informasi tentang variabel-variabel lain
yang tidak membutuhkan perhatian manajemen kecuali jika variabel-variabel
tersebut berprilaku lain dari biasanya. Inilah yang dinamai variabel-variabel
pengecualian (exception variables).
Variabel-variabel pengecualian dapat diperkirakan
berprilaku seperti yang direncanakan, dan hanya perlu mendapat perhatian
manajemen bila mereka tidak berunjuk kerja seperti yang diharapkan. Sistem
pengendalian manajemen harus didesain untuk mengidentifikasi dan mengundang
perhatian terhadap variabel-variabel pengecualian ini hanya bilamana menyimpang
jauh dari rencana (prinsip pengecualian).
4.2 Macam-macam Variabel Kunci
Macam variabel kunci yang universal dapat
diklasifikasikan sebagai variabel lingkungan, fungsional (utamanya pemasaran
dan produksi), atau variabel harta (asset). Variabel kunci yang relevan untuk
perusahaan tertentu adalah variabel pemasaran, atau variabel fungsional
lainnya.
- Variabel
lingkungan
Ada empat lingkungan tempat menjumpai
variabel-variabel kunci yaitu kondisi ekonomi umum, kebijakan pemerintah,
perkembangan dalam industri, dan gerak-gerik pesaing. Keadaan ekonomi jelas
merupakan variabel kunci lingkungan yang penting.
- Variabel
kunci pemasaran
Beberapa aspek dari kegiatan pemasaran merupakan
variabel kunci dalam kebanyakan bisnis bukan saja karena adanya kebutuhan untuk
mengambil tindakan yang cepat dalam bidang pemasaran.
Variabel kunci
pemasaran yang umum adalah :
1. Pengeluaran
penjualan dan pemasaran tertentu dalam ikhtisar rugi laba bulanan.
2. Pemesanan
atau tunggakan pesanan
3. Bagian
pasar (market share)
4. Persentase
laba kotor
5. Pesanan
dari pelanggan utama
- Variabel kunci
produksi dan logistik
Strategi harus dikembangkan untuk menduga dan
menanggulangi perkembangan-perkembangan yang tidak diharapkan. Variabel
produksi kunci atau pengecualian yang mungkin menuntut perhatian khusus dari
sistem pengendalian manajemen dan membutuhkan tindakan manajemen yang segera
jika situasi yang tidak diharapkan terjadi dicantumkan di bawah ini.
1. Variabel
pengecualian pengendalian biaya
2. Variabel
pemanfaatan kapasitas
3. Pengendalian
mutu
4. Penyerahan
barang tepat waktu
- Variabel harta
(asset)
Kemampulabaan adalah fungsi dari pendapatan dan dana
operasi yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan tersebut. Sistem
pengendalian manajemen harus menaruh perhatian khusus terhadap perilaku harta,
khususnya harta lancar, jika strategi pengendalian harta akan dilaksanakan.
Variabel kunci harta yang lazim
meliputi :
1. Perputaran
persediaan
Perputaran pada perubahan persediaan
(biaya penjualan dibagi dengan persediaan rata-rata) adalah variabel kunci
karena angka ini dapat mengisyaratkan bahwa laba atas investasi menurun, melainkan
juga karena mengisyaratkan perlunya perhatian khusus manajemen.
2. Hasil
(laba) investasi
Perusahaan yang kemampulabaanya
sangat bergantung pada kemampuan mereka melakukan investasi yang tepat,
penghasilan yang diperoleh dari investasi adalah variabel kunci.
4.3 Rekapitulasi
Hakekat sistem pengendalian manajemen merupakan alat
bagi manajemen untuk melaksanakan strategi-strategi guna mencapai tujuan
organisasi.
Tujuan
dan strategi organisasi dalam sistem pengendalian manajemen harus terkait
dengan variabel-variabel kunci dalam kegiatan-kegiatan organisasi agar strategi
dapat dikembangkan dan dilaksanakan sesuai dengan waktunya. Informloading...
Comments
Post a Comment