Skip to main content

EKSTRAKSI CIRI SINYAL WICARA

loading...


MODUL 5
EKSTRAKSI CIRI SINYAL WICARA


I. TUJUAN

-          Mahasiswa mampu melakukan estimasi frekuensi fundamental sinyal wicara dari pengamatan spektrumnya dan  bentuk gelombangnya
-          Mahasiswa mampu menggambarkan bentuk kuefrensi dan cepstrum sinyal wicara

II. DASAR TEORI

2.1. Auto Korelasi  Sinyal Wicara
Tujuan melakukan estimasi dalam domain waktu adalah untuk mendapatkan nilai autokorelasi sinyal wicara. Nilai autokorelasi suatu sinyal wicara akan menunjukkan bagaimana bentuk gelombang itu membentuk suatu korelasi pada dirisnya sendiri sebagai fungsi perubahan waktu ke waktu. Bentuk-bentuk yang sama atau mirip pada setiap delay waktu tertentu menunjukkan perulangan bentuk atau periodisitas pola sinyal wicara. Dengan demikian akan dapat kita lakukan estimasi nilai frekuensi fundamentalnya.


Gambar 1. Sinyal wicara dalam bentuk gelombang, dan fungsi auto korelasi



2.2. Analisa Spectral Sinyal Wicara
Proses ekstraksi ciri sinyal wicara didasarkan pada sebuah diagram blok yang cukup  popular seperti berikut.


Gambar 2. Diagram blok extraksi ciri sinyal wicara.

Dengan mengikuti diagram blok diatas, kita akan mendapatkan langkah-demi langkah ekstraksi ciri. Pada Sub Bab ini pembicaraan berkisar pada proses melihat short time fourier analisys dari sinyal wicara, atau yang juga kita kenal sebagai power spectral density (PSD) sebuah sinyal wicara pada durasi atau frame tertentu. Dengan mengetahui bentuk PSD sinyal wicara kita akan mampu melakukan ekstraksi ciri sinyal wicara tersebut. Target akhir sub bab ini dalah mencari bentuk power spectral density (PSD). 
Sebelum proses pada Gambar diatas dilakukan ada baiknya kita melihat gambaran sebuah sinyal wicara yang telah kita simpan dalam bentuk file “a.wav”. Setelah kita dapatkan bentuknya dalam domain waktu seperti pada Gambar 3 bagian atas, selanjutnya kita coba melihatnya sebagai fungsi dari sampling. Dalam hal ini kita lihat bentuk sinyal wicara sesuai dengan urutan sampel yang ada. Seperti kita lihat bahwa untuk nilai sampel ke-700 sampai dengan sampel ke-8200, menunjukkan nilai magnitudo sinya yang relative stabil.
Kita lanjutkan dengan melakukan pembentukan frame sebuah sinyal wicara seperti pada Gambar 4 bagian atas. Dengan melakukan windowing kita akan mendapatkan bentuk frame sinyal wicara terwindow seperti pada Gambar 4 bagian bawah. Sudah tentu kita paham untuk apa proses windowing dilakukan disini. Kalau kurang jelas anda pelajari lagi Modul 2 dan Modul 3. Dengan demikian tidak salah apabila kita mengambil satu  frame sinyal dari sampel ke-2000 sampai dengan sampel ke 2480. Karena dalam satu frame kita bentuk dari:

Sampel/frame  = (sample/detik)*(detik/frame)
= 16000 * 0,06= 480 sampel/frame

Hal ini dilakukan dengan menetapkan bahwa satu frame sinyal wicara sepanjang 50 ms.
Gambar 3. Sinyal wicara dalam domain waktu dan sebagai fungsi sample ke-n

Gambar 4. Satu frame sinyal wicara dalam domain waktu



Proses dilanjutkan dengan melakukan transformasi sinyal ke dalam domain frkeuensi. Dengan menggunakan fft dan proses logaritmik akan kita dapatkan nilai power spectral density (PSD) sinyal wicara seperti pada Gambar 5.


Gambar 5. Power spectral density sinyal wicara


2.3. Cepstrum Sinyal Wicara

Cepstrum c(t) didefiniskan sebagai inverse transformasi Fourier pada short-time nilai logarithmik spektrum amplitudo sebuah sinyal, |X(ω)|. Jika log amplitudo spektrum tersusun dari banyak spasi harmonik yang teratur, maka analisis Fourier pada spectrum ini akan menunjukkan sebuah puncak yang berhubungan dengan jarak antar harmonisa tersebut, yang juga dikenal sebagai frekuensi fundamental.

Dengan melakukan proses mengikuti diagram blok pada Gambar 2, maka proses berkutnya adalah melakukan ifft nilai PSD yang sudah diperoleh. Proses ini menghasilkan sebuah nilai kuefrensi dari sinyal wicara. Gambaran dari nilai kuefrensi seperti pada Gambar 6 berikut ini. Langkah ini dilanjutkan dengan lifter window, yaitu proses pengambilan sebagian saja dari nilai kuefrensi sinyal wicara yang terdapat pada Gambar 6. Dalam hal ini kita bisa mengambil 16 sampai 20 nilai pertama yang muncul. Nilai ini sudah cukup representatif untuk mendapatkan ciri
dari sinyal wicara. 

Yang terakhir dari langkah kita adalah melakukan transformasi fourier pada hasil lifter window yang selanjutnya akan menghasilkan sebuah cepstrum dari sinyal wicara yang kita olah. 
Gambar 6. Gambaran kuefrensi sinyal wicara ”a.wav”

Gambar 7. Perbandingan nilai psd dan cepstrum sinyal wicara ”a.wav”


Dari Gambar 7 diatas kita dapatkan gambaran bentuk cepstrum sinyal wicara menunjukkan pola yang mirip dengan pola PSD. Disini tampak bahwa bentuk cepstrum merupakan penghalusan dari bentuk PSD sebuah sinyal wicara. 

III. PERANGKAT YANG DIPERLUKAN

- 1 (satu) buah PC Multimedia lengkap sound card dan microphone
- Satu perangkat lunak Matlab under windows  


IV.  LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

4.1. Penataan Perangkat
Sebelum melakukan percobaan harus dilakukan penataan seperti pada Gambar 8 berikut ini.


Gambar 8. Penataan perangkat percobaan pengukuran energi sinyal wicara

PC harus dilengkapi dengan peralatan multimedia seperti sound card, speaker active dan microphone. Untuk microphone dan speaker active bias juga digantikan dengan head set lengkap. Sebelum anda memulai praktikum, sebaiknya anda tes dulu, apakah seluruh perangkat multimedia anda sudah terintegrasi dengan PC. 

Untuk membantu anda dalam menjalankan praktikum ini, disini diberikan beberapa contoh perintah dasar yang akan anda perlukan pada proses ekstraksi ciri sinyal wicara.
Coba anda pelajari beberapa library yang ada di Matlab berikut ini. 

Korelasi 

C = XCORR(A,B), where A and B are length M vectors (M>1), returns
    the length 2*M-1 cross-correlation sequence C. If A and B are of
    different length, the shortest one is zero-padded.  C will be a
    row vector if A is a row vector, and a column vector if A is a
    column vector.

Contoh pemakaiannya seperi berikut:

clear all;
x=[1 2 1 1 2 1 1];
subplot(211)
plot(x)
axis([0 8 0 3])
xx=xcorr(x);
subplot(212)
plot(xx)

Hasilnya adalah seperti berikut ini.
Gambar 9. Contoh Proses Korelasi

Nilai sample ke-n

Membaca sebuah nilai pada sample tertentu

Fs=12000;
[x,Fs]=wavread('file_a');
x_240=x(2000:2240);

Dengan program ini akan didapatkan nilai x_240 sebagai nilai dari variabel x pada sampel 2000 sampai dengan sampel ke 2240.




Transformasi dari domain waktu ke frekuensi

  [H,W] = FREQZ(B,A,N) returns the N-point complex frequency response
    vector H and the N-point frequency vector W in radians/sample of
    the filter:

   Contoh pemakaiannya

       X=freqz(x_wind);

Langkah ini akan mentransormasikan nilai x_wind menjadi bentuk domain frekuensi yang hasilnya disimpan pada variabel X. Kita harus tahu bahwa nilai yang disimpan dalam X merupakan bentuk komplek.

Transformasi dari domain frekuensi ke domain waktu

IFFT(X) is the inverse discrete Fourier transform of X.

Contoh pemakaiannya

x_k = abs(ifft(X_dB));

Langkah ini akan mentransformasikan dari domain frekuensi ke dalam domain waktu, operasinya kita kenal sebagai invers fast fourier transform.

4.3. Estimasi Frekuensi Fundamental dengan Domain Waktu 

   Pada percobaan ini kita coba untuk melakukan estimasi nilai frekuensi fundamental dengan menggunakan domain waktu. Dalam hal ini kita memanfaatkan fungsi autokorelasi suatu sinyal wicara. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

1.       Buat program untuk memanggil file ‘a.wav’ .
clc;
close all;
clear all;


f = 0.8;
n = 6;
a = fir1(n,f,'high');
b = fir1(n,f,'low');
[y,Fs] = audioread('D:\unikom\semester 7\Komputer Aplikasi TE 7\AIUEO8000.wav');


Fs = 16000;
sound(y, Fs);
o=filter(a,1,y);
p= filter(b,1,0);
fvtool(p,1);
subplot(2,1,1);
plot(y);
subplot(2,1,2);
plot(p);

2.       Tampilkan hasilnya dalam domain waktuk sebagai figure(1)
3.       Ambil beberapa sampel saja dari nilai a.wav yang sudah anda panggil. Dalam hal ini  anda bisa menentukan sebanyak 200, 300, atau terserah anda.

4.       Tambahkan program untuk mencari bentuk auto korelasinya.
5.       Hitung jarak antar puncak satu dengan puncak berikutnya yang paling dekat. Coba aati juga jarak puncak ke 0, puncak ke 1, puncak ke 2. Arahkan pandangan anda geser ke kiri, perhatikan puncak ke-1, puncak ke-2, dst. Coba anda hitung jarak antar puncak tersebut. Tentu saja nilainya dalam satuan waktu, bisa mili detik atau yang lain.

4.3. Karakterisrik Power Spectral Density

1.       Panggil sinyal wicara “a.wav”.
2.       Tampilkan dalam domain waktu dan dalam bentuk sinyal sebagai fungsi sample ke-n.
3.      Buat sebuah frame sinyal sepanjang 240 sampel, dalam hal ini anda bisa memilih bagian sinyal yang representatif, yang memiliki nilai cukup stabil selama durasi frame yang anda tetapkan panjangnya.
4.      Transformasikan ke dalam domain frekuensi, anda bisa menggunakan perintah fft ata yang lain.
5.      Rubah nilainya dalam parameter dB, 20 log10(abs(X))

4.4 Mencari Bentuk Cepstal Sinyal Wicara

1.       Lakukan hal yang sama seperti pada langkah percobaan 4.3, usahakan tampilan yang  sudah anda peroleh anda hold supaya gambarnya tidak hilang.
2.      Tambahkan program untuk melakukan invers fft anda.
3.      Tampilkan bentuk kuefrensi yang telah anda peroleh, jika terjadi bentuk pencerminan  pada sisi kiri dan sisi kanan, ambil sisi kiri saja dan tampilkan kembali dengan mengatur nilai sample tertentu saja yang anda olah.
4.      Lakukan proses lifter window dengan cara ambil 16 titik nilai kuefrensi pertama saja. Jika anda ragu anda bisa mengambil 20 titik nilai kuefrenensi pertama.  
5.      Transformasikan kembali ke domain fekuensi, dan usahakan gambarnya menjadi satu dengan hasil tampilan PSD yang telah anda peroleh.

5. ANALISA DATA  DAN TUGAS

Buat program GUI untuk program-program yang sudah anda kerjakan dari langkah 4.2  sampai 4.4 pada percobaan ini.

 

loading...

Comments

POSTINGAN POPULER

Biodata Lengkap Ceng Zam-Zam

 Asalamualaikum,. Hallo Sazam comunity dan para sobat-sobat ku, Sekarang saya mau menulis nieh beberapa Info dan Biodata Ceng zamzam, "Lupa sama temen tuh hal biasa, tapi kalo Lupa sama Ceng zamzam Mana Bisa?" bner gak? hhe.. jangan lupa yah mampir terus ke blog ini.. ya sudahlah Ayo kita Lihat-Lihat Nieh biodata dan Info tentang Ceng Zamzam   Nama Lengkap : Ahmad Zamzam Zainal Mutaqin  Nama Panggilan : Ceng zamzam Atau Azam  Kelas : 10 berinjak ke 11  Anak ke : 1 dari 3 bersaudara Hoby : Mengaji, Olahraga, dll Cita-Cita : Dokter atau Ilmuan T,T,L : Garut,05-Desember-1995 No HP : (0......) Nama Fb : Ceng Zamzam N.twitter : @Ceng Zamzam Alamat    :Kp.Babakan sukaluyu                  Desa.suka Mukti Rt/04 Rw/04                  Kec.Cilawu,Garut-Jawa barat,Indonesia N.pesantren Ceng Zamzam : Madrasah Ashidiqiyyah Prestasi Ceng zamzam : 1.Tahun 2008    Juara I Tilawah Anak-Anak Tingkat NASIONAL Pada FASI (Festival Anak Sholeh)_Di Bekasi 2.Tahun 2009

SAKADANG PEUCANG JEUNG BUAYA

Sakadang Buhaya keur moyan di sisi walungan. Jol sakadang Peucang. “Rék naon Sakdang Peucang ka dieu? Rék maling cai, nya? Di leuweung euweuh cai. Da halodo banget.” Jawab Peucang, “Kuring mah tara nginum deui cai walungan. Komo ayeuna keur saat. Nya teu ngeunah nya loading... kiruh. Ayeuna mah nginum téh cai kalapa. Nya beresih nya ngeunah. Amis.” “Rék naon atuh kadieu?” cék Buhaya. Omong Peucang, “Tadina mah rék ngalalajoan kulit sampéan. Resep ting gareret, hérang. Komo mun katojo ku panonpoé. Euweuh baé nu kulitna alus saperti kulit sampéan. Ngan geuning bet kotor. Pinuh ku leutak.” Omong Buhaya, “Walungan saat. Kuring teu bisa teuteuleuman pikeun meresihan tonggong.” “Emh, lebar. Kulit saalus-alus jadi kotor. Kumaha mun diberesihan ku kuring” ceuk Peucang. “Nya sukur baé ari daek mah,” jawab Buhaya, “kumaha caranya?”, ceuk Buhaya keneh “Kulit tonggong sampéan dikumbah ku kuring. Tapi caina kudu anu beresih. Tuh di tengah!, ceuk Peucang “Pek atuh. G

PEMFILTERAN PADA SINYAL WICARA

MODUL 4 PEMFILTERAN PADA SINYAL WICARA I. TUJUAN Mahasiswa mampu menyusun filter digital dan melakukan pemfilteran pada sinyal wicara II.DASAR TEORI 2.1. Filter IIR Yang perlu diingat disini bahwa infinite inpulse response (IIR) dalam hal ini bukan berarti filter yang bekerja dari nilai negatif tak hingga sampai positif tak hingga.Pengertian sederhana untuk infinite impulse respon filter disini adalah bahwa output filtermerupakan fungsi dari kondisi input sekarang, input sebelumnya dan output di waktu sebelumnya. Konsep ini kemudian lebih kita kenal sebagai recursive filter , yang manamelibatkan proses feedback dan feed forward . Dalam bentuk persamaan beda yangmenghubungkan input dengan output dinyatakan seperti persmaaan (1) berikut ini.      …… (1) dimana: - { b k } koefisien feed forward - { a l } koefisien feed back - banyaknya (total koefisien) = M+N+1 - N ditetapkan sebagai orde filter IIR Untuk merealisasikan ke dalam sebua

Sistem Monitoring Dan Pengendalian Beban Daya Listrik Solar Home System (SHS) Menggunakan Mikrokontroler VIA Internet Of Things (IOT)

Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan system monitoring dan pengendali beban solar home system (SHS) atau pembangkit listrik tenaga surya untuk perumahan. Fungsi dari sistem pengontrolan dan monitoring pada SHS ini yaitu untuk mempermudah pengguna dalam mengatur konsumsi daya yang digunakan sehingga pengguna dapat memaksimalkan pemakaian SHS. Blok diagram merupakan gambaran dasar dari sistem yang akan dirancang. Blok diagram ini dibuat agar mempermudah memahami cara kerja dari sistem yang telah dibuat. Gambar  1. Blok Diagram Sistem Monitoring dan Kontrol SHS     Garis yang berwarna merah merupakan system kerja dari solar home sytem, sedangkan garis yang berwarna biru merupakan alur sistem control dan monitoring SHS. Secara sederhana cara kerja dari solar home system ini adalah sebagai berikut:  1. Panel Surya Panel surya akan mengubah sinar matahari yang mengenai setiap sel surya menjadi arus dan tegangan, namun nilainya tidak konstan. Besar kecil

Bagaimana Cara Membuat CNC dengan menggunakan Arduino

Membuat CNC dengan menggunakan Arduino Proyek ini adalah tentang Bagaimana membuat mesin CNC mini dari OLD SCRAP DVD Drives menggunakan Arduino sebagai otak dari mesin CNC mini ini dan L293D Motor shield digunakan sebagai driver penggerak motor itu sendiri. Sangat menakjubkan melihat bagaimana mesin kecil ini menggambar gambar dengan sangat baik dengan akurasi yang baik. Pada dasarnya semua gambar yang ingin Anda gambar dengan mesin ini perlu dikonversi dalam file Gcode menggunakan INKSCAPE SOFTWARE. aliran Gcode ini pada arduino melalui pemrosesan program GCTRL. dan L293D Perisai motor sesuai dengan instruksi motor stepper cara memindahkan, menggabungkan dan menyinkronkan gerakan steppers berakhir dengan gambar yang bagus. Mesin ini memiliki dua sumbu X-AXIS & Y-AXIS. Sumbu X adalah merencanakan, kertas ditempatkan pada sumbu X. Sumbu Y memegang pulpen. Untuk lebih jelasnya anda dapat melihat gambar ilustrasi di bawah ini!!! Untuk lebi

PRINSIP KERJA GENERATOR BESERTA KONSTRUKSI SISTEMNYA

Berikut ini merupakan pembahasan tentang generator, pengertian generator, generator arus bolak balik, generator arus searah, pengertian alternator, macam-macam generator, jenis-jenis generator, cara kerja generator listrik, cara kerja mesin genset, cara kerja generator ac, prinsip kerja generator dc, prinsip kerja generator ac. Pengertian Generator Alat-alat elektronika, seperti televisi, setrika, radio, lemari es, dan lampu memerlukan energi listrik dapat bekerja. Nah, listrik dihasilkan oleh mesin pembangkit listrik yang dinamakan generator (genset) atau dinamo. Apakah generator itu? Generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik atau energi gerak menjadi energi listrik. Generator menghasilkan arus listrik induksi dengan cara memutar kumparan di antara celah kutub utara-selatan sebuah magnet. Jika kumparan diputar, jumlah garis gaya magnetik yang menembus kumparan akan berubah-ubah sesuai dengan posisi kumparan terhadap magnet. Perubahan jumlah garis ga

CONTO DONGENG SASAKALA

Conto dongeng sasakala Di handap ieu aya sababaraha rupa conto dongeng sasakala di Bahasa sunda. Pek kuhidep klik link di handap ieu sangkan bisa maca carita dina tiap-tiap judul: 1.        Sasakala Gunung Tangkuban Parahu 2.          SasakalaSitu Bagendit 3.          Sasakala Talaga Warna 4.          Sasakala Gunung Gajah 5.        Sasakala Ratna Inten Déwata 6.          Sasakala Cika-Cika Di Cianjur 7.          Sasakala Hayam Pelung 8.          Sasakala Kuda Kosong 9.          Sasakala Béas Pandanwangi 10.      Sasakala Lembur Sabadar 11.      Sasakala Kampung Sodong 12.      Sasakala Leuwi Batok jeung Asal-Usul Cianjur 13.    Sasakala Ciguriang, 14.      Sasakala Cikalong 15.      Sasakala Gunteng, 16.      Sasakala Pasir Panglay, 17.      Sasakala Hegar Manah 18.    Sasakala Gang Laksana 19.    Sasakala Kampung Samolo 20.    Sasakala Kampung Warung Jambu 21.    Sasakala Rancagoong 22.      Sasakala Lembur Cimaja,

Ebook Gratis Pengolahan Citra

Aturan Verifikasi dan Validasi Model Simulasi

Model simulasi yang dibangun harus kredibel. Representasi kredibel sistem nyata oleh model simulasi ditunjukkan oleh verifikasi dan validasi model. Verifikasi adalah proses pemeriksaan apakah logika operasional model (program komputer) sesuai dengan logika diagram alur (Hoover dan Perry, 1989). verifikasi adalah pemeriksaan apakah program komputer simulasi berjalan sesuai dengan yang diinginkan, dengan pemeriksaan program komputer. Verifikasi memeriksa penerjemahan model simulasi konseptual (diagram alur dan asumsi) ke dalam bahasa pemrograman secara benar (Law dan Kelton, 1991) . Validasi adalah proses penentuan apakah model, sebagai konseptualisasi atau abstraksi, merupakan representasi berarti dan akurat dari sistem nyata? (Hoover dan Perry, 1989); validasi adalah penentuan apakah mode konseptual simulasi (sebagai tandingan program komputer) adalah representasi akurat dari sistem nyata yang sedang dimodelkan (Law dan Kelton, 1991). Gambar berikut menunjukkan relasi verifikasi

soal-soal beserta jawaban teknik tenaga listrik UNIKOM

SOAL SOAL  TRANSMISI: 1.   Transmisi energi listrik jarak jauh dilakukan dengan menggunakan tegangan tinggi, Jelaskan alasan2nya. Jawab: Beberapa alasan Transmisi energi listrik jarak jauh dilakukan dengan menggunakan tegangan tinggi , yaitu: a.   Bila tegangan dibuat tinggi maka arus listriknya menjadi kecil. b.   Dengan arus listrik yang kecil maka ener gi yang hilang pada kawat transmisi (energi     disipasi) juga kecil. c.    J uga dengan arus kecil cukup digunakan    kawat berpenampang relatif lebih kecil, sehingga lebih ekonomis. 2.   Sebutkan komponen utama saluran transmisi. (minimal 4 buah) Jawab:     Komponen-komponen utama : a.   Menara/tiang Transmisi b.   Isolator c.    Kawat Penghantar (Conductor) d.   Kawat Tanah (Ground wire) 3.   Sebutkan kelebihan dan kekurangan Saluran Udara (Overhead Lines) dibanding Saluran Kabel Tanah (Underground Cable). Jawab: Berdasarkan pemasangannya, saluran transmisi dibagi menjadi dua katego